PWMU.CO – FAI UM Jember Jalin Kerja Sama dengan STAIM Lamongan. Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah (UM) Jember bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Paciran, Lamongan, mengadakan kegiatan Kuliah Tamu dan Dissemination of Research Collaboration, Sabtu (13/11/2021).
Dilaksanakan secara luring di Gedung Ahmad Zainuri UM Jember, kegiatan dihadiri oleh Ketua STAIM Paciran Lamongan Drs H Ahmad Amin MPd beserta para jajaran. Ikut hadir Dekan FAI UM Jember Dr Sofyan Rofi MPdI. Juga perwakilan mahasiswa dari masing-masing pihak.
Sofyan Rofi mengatakan perguruan tinggi diharuskan untuk menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi lain untuk mewujudkan kampus merdeka. “Salah satunya lewat program pertukaran mahasiswa di mana mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar di luar prodi minimal 20 SKS,” ujarnya.
Dia menjelaskan, kerja sama bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan pengembangan sumber daya manusia seperti kegiatan pada hari ini. “Bisa memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk bisa mendapatkan ilmu dari berbagai disiplin ilmu khususnya dari satu prodi,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, akan dilakukan pula penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dalam rangka penguatan akreditasi. Dari MoU kita bisa menjalin kerja sama dan mengimplementasikan apa yang sudah di tandatangani. “Jadi mahasiswa yang hadir hari ini tidak sekadar hadir tetapi memberikan efek baik bagi kedua lembaga,” kata dia.
Pintu Terbuka UM Jember
Sementara Ahmad Amin mengutarakan rasa terima kasih karena FAI UM Jember telah menerima dengan pintu terbuka. “Sengaja kami membawa mahasiswa untuk bersama-sama mengembangkan perguruan tinggi Muhammadiyah. Meskipun kampus kami berada di kecamatan mahasiswa kami tidak merasa berkecil hati,” ungkap dia.
Terdapat lima panelis dalam kuliah tamu yang bertema Tantangan Pendidikan Islam di Era 5.0. Yaitu Dr Siti Syamsiyah MPd dan Dhian Wahana Putra MPdI dari UM Jember.
Sementara tiga lainnya dari STAIM Paciran, Lamongan, yaitu Maslahul Falah SAg MAg, Yusuf Wibisono SS MPdI, dan Hj Umi Rosyidah MPdI.
Tantangan PAI
Siti Syamsiah, mengungkapkan tantangan pendidikan Islam di era 5.0 yang merupakan era yang sangat menantang karena semua lini mengalami perubahan.
“Mau tidak mau dalam era digital harus merubah strategi pembelajaran,” ujarnya.
Dia menjelaskan, terdapat lima komponen dalam strategi pembelajaran yaitu kegiatan pembelajaran pendahuluan, penyampaian informasi, partisipasi peserta didik, tes, dan kegiatan lanjutan. “Kalau dulu dilakukan dengan tatap muka, sekarang harus siap luring dan daring terutama dalam hal jaringan,” ujarnya.
Tetapi, lanjutnya, dalam mengikuti pengembangan teknologi, bukan harus mengikuti secara cepat tapi harus ambil kebermanfaatannya. Harus memiliki kemampuan untuk memproduksi, mengelola, dan menyebarluaskan informasi dan mengendalikan teknologi.
“Karena manusia diciptakan sebagai makhlu terbaik susunannya dibanding makhluk lainnya sesuai yang dijelaskan dalam at-Tin ayat 4,” katanya.
Dia berpesan, sebagai guru PAI harus memberikan motivasi yang lurus dan jernih, dedikasi yang tulus, belajar dan terus belajar pembelajaran konstektual, normativitas keakhlakul karimah, kognitif ke afektif dan psikomotorik, parenting, dan pentingnya feedback atau umpan balik. (*)
Penulis Disa Yulistian Editor Mohammad Nurfatoni