PWMU.CO– Aisyiyah Kalbar (Kalimantan Barat) terjun memberi sembako kepada korban banjir di Sanggau, Senin (15/11/2021).
Ibu-ibu Aisyiyah Kalbar naik perahu keliling kampung membagikan sembako kepada warga. Banjir yang melanda wilayah Kalimantan Barat menyebabkan rumah penduduk terendam, jembatan dan prasarana lainnya rusak berat.
Banjir Kalbar karena curah hujan tinggi di wilayah hulu hingga air Sungai Kapuas meluap. Warga korban banjir terpaksa mengungsi ke tempat yang aman. Ada 12 kecamatan terdampak dengan jumlah korban 140.468 orang. Tercatat 2 warga meninggal dunia.
Bantuan kepada warga dilakukan oleh Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Aisyiyah Kalimantan Barat.
”Kami menggandeng Lazismu dan bersinergi dengan Pimpinan Daerah Aisyiyah Sanggau memberi bantuan kepada warga yang tertimpa bencana banjir,” kata Ketua LLHPB Aisyiyah Kalbar, Rahma Susanti.
Melewati sungai dengan menggunakan sampan, ibu-ibu tak gentar menerobos arus sungai menuju posko bencana menyalurkan bantuan bagi warga.
”Ini Srikandi Aisyiyah membawa sampan mengambil bantuan dari Lazismu dan LLHPB kemudian diantarkan ke posko penanggulangan bencana di Sanggau,” tutur Sekretaris LLHPB Kalbar Syarifah Ida.
Aksi yang dilakukan oleh LLHPB Aisyiyah Kalimantan Barat tersebut mendapat respon positif dari Ketua Divisi Lingkungan Hidup Hening Parlan.
”Respon bencana yang dilakukan oleh LLHPB Kalbar kegiatan hebat. Karena ibu-ibu Aisyiyah menembus lokasi dengan naik perahu. Mereka membagikan bantuan respon berupa dukungan kebutuhan pokok, perlengkapan khusus perempuan dan anak serta kesehatan,” katanya.
Menurutnya, LLHPB dalam OMOR (One Muhamadiyah One Respons) salah satu bagian yang di koordinasikan oleh MDMC.
”MDMC berfungsi sebagai koordinator, memfasilitasi dan juga memberikan pengetahuan karena pengalamannya sudah advance. Dengan kerja bersama, peran LLHPB spesifik mengurus keperluan perempuan dan anak-anak untuk mengurangi risiko,” tandas Hening.
Selama kurang-lebih tiga pekan banjir melanda Kabupaten Sanggau, merendam kawasan pemukiman warga. Senin (15/11/2021) banjir mulai surut, namun banyak warga di Kecamatan Kapuas, Mukok dan Toba belum dapat kembali ke rumah karena masih terendam.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau menjelaskan, pantauan di sejumlah titik di dalam kota, banjir mulai surut. Tapi hampir semua pemukiman di pinggir Sungai Kapuas masih terendam banjir dengan ketinggian 20 cm hingga 150 cm dari lantai rumah.
Sebanyak 468 kepala keluarga (KK) masih bertahan di beberapa tempat pengungsian di wilayahnya masing-masing. Di Kecamatan Kapuas jumlah warga korban banjir yang mengungsi sebanyak 405 KK atau 1.260 jiwa, di Kecamatan Mukok sebanyak 41 KK atau 161 jiwa dan di Kecamatan Toba sebanyak 22 KK. (*)
Penulis Iwan Abdul Gani Editor Sugeng Purwanto