PWMU.CO – Berlian School Baksos ke Marbot Masjid Se-Perumahan PPS. Di tengah siang yang terik, empat siswa Berlian School beserta seorang guru pendamping berkumpul di halaman sekolah. Mereka bersiap bakti sosial keliling ke masjid-masjid di area Perumahan Pondok Permata Suci (PPS) Gresik, Rabu (17/11/2021).
Satu per satu paket sembako yang hendak mereka bagikan ke para marbot masjid, mereka susun rapi di mobil. Masjid At-Taqwa di Jalan Intan menjadi tujuan pertama. Di sana ada dua marbot.
Naufal Vito Mukti Nagari antusias menyerahkan sembako pertama. Di belakangnya, berdiri Evan Abhista Kamilu Daffa menenteng paket sembako yang lain. Setelah berpamitan, rombongan bertolak ke Masjid An-Nur di Jalan Jamrud.
Kemudian, mereka mengunjungi dan membagikan sembako ke marbot Masjid Baiturrochim di Jalan Mutiara, Masjid Baitussalam di jalan Saphir, dan Masjid Jauhar Al Bustan di Jalan Ruby. Para siswa bergantian menyerahkan ke marbot di masjid-masjid itu.
Terakhir sekaligus terjauh, mereka membagikan sembako ke marbot Mushola Al-Burhan di Jalan Poros Banjarsari. Jadi, total ada tujuh marbot di enam masjid yang mereka kunjungi.
Antusiasme Siswa
Dalam perjalanan itu, di mobil, para siswa membahas hal-hal menarik yang mereka temukan ketika menyerahkan sembako. Seperti Evlyne Savira Nur Ramadani. Dia berceletuk, “Kasihan bapaknya ya.”
Bapak yang Evlyne maksud adalah Pak Maksum, marbot masjid Baiturrochim. Evlyne terenyuh mendengar cerita bapak dua anak itu. Pak Maksum tinggal di Banjarsari. Sejak jam tiga dini hari, dia sudah tiba di masjid, langsung membersihkan, dan bersiap adzan.
Setelah mengumandangkan adzan Ashar, tutur Pak Maksum, lanjut mengaji di pondok. Kepada rombongan, dia berkali-kali mengucap terima kasih atas pemberian sederhana itu. “Istri dan anak saya di rumah pasti senang,” ujarnya.
Beda lagi dengan Manayra Akiela Trisnawati. Dia menyoroti marbot paling muda yang baru dia temui. “Masih muda banget, bisa jadi marbot,” ungkap Manayra kagum.
Yang dia maksud adalah Iskandar, seorang siswa SMA Negeri 1 Manyar. Kata Iskandar, sebenarnya tidak ada marbot di sana. Jadi dia dan bapaknya bergantian adzan dan membersihkan masjid Jauhar Al Bustan itu.
Ketika ditanya satu kata yang menggambarkan pengalaman baksos tersebut, empat siswa kelas VI Bromo itu serentak menjawab, “Seru!”
“Mau lagi, Ustadzah!” ujar Evlyne.
“Ajak kita lagi ya Ustadzah kalau ada baksos lagi!” timpal Manayra.
Jadi Program Rutin Bulanan
Baksos kali ini spesial karena menjadi bagian pembuka rangkaian peringatan Milad Muhammadiyah ke-109. “Sebagai implementasi QS al-Maun, kita berbagi kebahagiaan ke marbot masjid se-PPS,” ujar Wakil Kepala Sekolah bidang Pembiasaan dan Pembinaan Karakter (PPK) Aditama SPdI yang turut mendampingi.
Kepada para siswa, dia menerangkan, marbot masjid menjadi pilihan target baksos kali ini. Mengingat, marbot adalah sosok tuan rumah di tempat yang menjadi sentral ibadah umat Islam. Merekalah yang senantiasa menjaga kebersihan dan mengumandangkan adzan.
Kemudian, kepada PWMU.CO, Aditama menyatakan, SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) telah bekerja sama dengan Kantor Layanan Lazismu GKB. Ke depan, baksos serupa akan terus digerakkan dan menjadi program rutin bulanan. “Siswa yang diterjunkan setiap bulan berbeda, dari kelas yang berbeda,” ungkapnya.
Menurutnya, inilah kesempatan memfasilitasi praktik belajar yang menanamkan rasa peduli pada diri siswa. Aditama menegaskan, “Yang terpenting, menebar nilai kebaikan dan menanamkan pembiasaan ke siswa!”
Selanjutnya, sebagai wujud sinergi sekolah dengan warga sekitar, dia berencana memperluas jangkauan target penerima. Berdasarkan informasi yang baru dia dapat, ada banyak musala di PPS. “Tapi tim masih mengonfirmasi apakah di setiap musala juga ada marbotnya,” terangnya.
Selain itu, setiap bulan nantinya baksos tidak hanya di area perumahan PPS, tapi juga meluas di sekitarnya. “Karena cakupan wilayah target Lazismu GKB di seluruh Gresik, bahkan di luar Gresik,” ungkap mahasiswa pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya itu.
Tapi kalau untuk wilayah luar Gresik, sambungnya, belum memungkinkan untuk melibatkan siswa secara langsung di masa kenormalan baru ini. “Anak-anak menyalurkan ke Lazismu GKB, selanjutnya Lazismu yang menyalurkan,” ujarnya. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni