PWMU.CO – Cara SD Almadany Dekatkan Siswa dengan Muhammadiyah. SD Almadany peringati Milad Ke-109 Muhammadiyah secara hybrid. Siswa kelas I dan II mengikuti upacara secara daring dengan Zoom. Sedangkan siswa kelas III dan IV mengikutinya di halaman sekolah bersama para guru, Kamis (18/11/2021).
Ketua Panitia Addien Nur Habibillah SPd menyampaikan acara peringatan milad Muhammadiyah ini dilakukan secara daring dan luring. “Itu sesuai peraturan Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik yang belum memperbolehkan melakukan pertemuan tatap muka (PTM) 100 persen,” ujarnya.
Ustadz Habib, sapaannya, menjelaskan, usai mengikuti upacara, siswa kelas I dan II mengikuti lomba mewarnai logo Milad Ke-109 Muhammadiyah. Sementara itu kelas III dan IV melanjutkan dengan kegiatan nonton bareng film Sang Pencerah.
“Untuk lombanya membuat resume film tersebut,” ujarnya.
Kepala Sekolah SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Nur Aini SPd mengatakan, rangkaian acara ini sudah dipersiapkan matang dengan mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19.
Dia berharap, kegiatan ini membuat siswa-siswi SD Almadany mengenal lebih dekat dengan Persyarikatan Muhammadiyah dan tokoh pendirinya, KH Ahmad Dahlan.
“Karena itu mereka kami ajak menyaksikan film Sang Pencerah,” ujarnya.
Pesan Pembina
Upacara dipimpin oleh siswa Kelas IV Flamboyan Muhammad Danish Hanafi. Sementara yang bertindak sebagai pembina upacara adalah Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Ranting Kedanyang Hilmi Azis MPdI.
Dalam amanatnya, Ustadz Hilmi, sapaan akrabnya, berpesan agar anak-anak melaksanakan tugas sebagai murid. Pertama memiliki keimanan yang kuat. “Dengan iman yang kuat di hati kita dapat menjalankan perintah-perintah agama dengan baik,” pesannya.
Kedua mencari ilmu yang setinggi-tinginya. “Dengan ilmu yang tinggi kita akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT,” tutur Ustadz Hilmi.
Ketiga memiliki akhlak yang mulia, memilki perilaku yang baik, serta sopan dan santun terhadap sesama.
Sedangkan untuk para guru, Ustadz Hilmi berpesan bahwa anak-anak di SD Almadany ibaratnya adalah bibit-bibit yang unggul, sedang sekolah adalah tanah yang subur.
“Tugas Ustadz dan Ustadzah adalah merawat agar bibit yang unggul tumbuh dengan baik di tanah yang subur,” pesannya.
Persiapan Dua Pekan
Siswa kelas III dan IV tampak tertib mengikuti jalannya upacara. Mereka menggenakan baju seragam Hizbul Wathan lengkap dengan atributnya.
Sementara itu yang mendapat amanah sebagai petugas upacara adalah siswa kelas IV.
Menurut guru Kelas IV Flamboyan Mahfudz Effendi SPd, dia mempersiapkan petugas upacara selama dua pekan. “Karena sudah lama bagi mereka tidak menjadi petugas upacara jadi perlu ekstralatihan setelah jam kepulangan sekolah,” ujarnya. (*)
Penulis Eli Syarifah Editor Mohammad Nurfatoni