PWMU.CO– Gebyar Milad Muhammadiyah ke 109 di SD Muhammadiyah 1 Kebomas (SD Muri) ramai dengan twibbon, baca puisi, ikrar, dan hafalan Quran yang digelar secara daring, Kamis (18/11/2021).
Wali kelas 3 Ustadzah Qomariyah menyampaikan ucapan selamat Milad Muhammadiyah lewat flyer di grup WA kelas. Para siswapun membalas dengan memasang twibbon SD Muri dengan tampilan foto tiap murid yang menarik sehingga gebyar milad makin menarik.
Pembelajaran daring hari ini dikemas peringatan lahirnya Persyarikatan Muhammadiyah. Sebelumnya mereka sempat masuk sekolah dibagi sesi 1 dan 2.
Karena ada ANBK (Assessmen Nasional Berbasis Komputer) kelas 6 maka pada hari Rabu dan Kamis ini, siswa kelas 1, 2, 3, 4, 5 belajar daring. Karena guru menjaga ujian.
Lewat online, guru menawarkan siswa pilihan mengisi acara dengan menghafal surat al-Maauun, menyanyikan lagu berjudul KH Ahmad Dahlan, menghafal Janji Pelajar Muhammadiyah, dan acara inti lomba membaca puisi.
Tiap siswa menyampaikan pilihannya. Ada pilih menghafal Janji Pelajar, melantunkan surat al-Maauun, dan tak sedikit yang menyanyikan lagu KH Ahmad Dahlan.
Ketika ditanya kenapa para siswa memilih menghafal Janji Pelajar dan surat al-Maauun, jawaban mereka membuat geli dan takjub.
”Saya ingin memimpin pembacaan Janji Pelajar di semester 2 nanti, Ustadzah,” kata Muhammad Zulfan Alfareza. Guru tersenyum mendengar jawaban polos ini. Sebelum pandemi, sepekan sekali ada upacara pagi tiap Senin. Siswa kelas 1 sampai kelas 6 bergantian memimpin pembacaan Janji Pelajar.
Siswa yang memilih menghafalkan surat al-Maauun menyampaikan, ”Saya ingin seperti KH Ahmad Dahlan yang mengamalkan surat ini,” kata Charlene Kamila Aqila.
”Saya ingin membawa orang miskin pulang, memandikan, memberi pakaian bersih dan memberi makan, kata Cindy Maulidiyah Rahmah menirukan ustadzahnya saat pembelajaran Kemuhammadiyaan tiap hari Selasa.
Sementara siswa yang memilih menyanyi lagu membuat mereka hafal materi pelajaran Kemuhammadiyahan kelas 3 tentang sosok KH Ahmad Dahlan.
”Biar hafal materi Kemuhammadiyahan dan bisa melembutkan hati, kan begitu kata Ustadzah,” kata Akhmal Fariz.
Interaksi siswa dengan guru melalui voicenote. Lancar sekali. Suasananya seperti tatap muka karena sudah terbiasa pembelajaran online sejak pandemi Covid-19.
Lomba Baca
Selanjutnya siswa mengikuti lomba membaca puisi karya Ustadzah Qomariyah wali kelas 3 Fajar Menyingsing.
Fajar Menyingsing
Sinar terang telah memancar
Menyingkap kegelapan, kejahilan
Memupuk ilmu pengetahuan….
Memotivasi yang terbuai mimpi
Tengoklah bapak kita
KH Ahmad Dahlan
Tokoh karismatik bersimbah peluh berjuang…
Mengangkat bangsa ini dari keterpurukan tradisi
Mengukir nilai murni islami
Dengan pancaran iman
Wahai anak negeri
Pada milad Muhammadiyah yang ke 109 ini
Mari kita bangkit…
Kita kobarkan semangat tetap selalu dalam barisan
Amar makruf nahi mungkar
Pembacaan puisi dikirim japri dalam bentuk video ke wali kelas. Mereka membaca dengan penuh penghayatan. Antusias, tampak nyata dari video yang dikirim.
Acara ini mendapat apresiasi dari kepala sekolah karena dapat memberi pengalaman langsung kepada siswa.
”Pengalaman adalah guru yang terbaik, guru paling berharga. Sesuatu yang dialami sendiri dirasa dan dijalani sendiri akan bertahan lebih lama karena bersentuhan langsung dengan panca indera seseorang,” kata Luthfi Arif MPd, Kepala SD Muri.
Wali murid juga menyampaikan kesan positifnya. ”Peringatan milad Muhammadiyah yang ke 109 ini walaupun dari rumah, alhamdulillah tidak mengurangi semangat anak-anak kelas 3,” katanya.
”Mereka ikut memperingati dengan membaca puisi, menyanyi, menghafal Janji Pelajar, menghafal surat al-Maauun, sehingga anak-anak kelas 3 mengenal sosok KH Ahmad Dahlan. Menjadikan sebagai teladan,” kata Fitria R Utami, mama Charlene Kamila Aqila.
Pukul 11.30, acara selesai. Terpilih 3 pembaca puisi terbaik. Yaitu Charlene Kamila Aqila, Azka Taqiyya Ranadhani, dan Akhmal Fariz. Penilaian berdasarkan kemampuan menghayati, ekspresi, intonasi, gesture, dan pelafalan.
Mereka berhak mendapatkan hadiah gebyar milad dari wali kelas SD Muri yang dibagikan saat masuk sekolah, Jumat (19/ 11/11).
Penulis Nurul Qomariyah Alfi Editor Sugeng Purwanto