PWMU.CO – Program Orangtua Asuh Lazismu-Majelis Dikdasmen Gresik Salurkan Beasiswa Rp 180 Juta. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (Majelis Dikdasmen PDM) Gresik bekerja sama dengan Lazismu PDM Gresik mengadakan rapat koordinasi (Rakor) bersama Majelis Dikdasmen PCM dan seluruh kepala sekolah Muhammadiyah se-Kabupaten Gresik, Sabtu (20/11/21).
Dalam rakor di Gedung Dakwah Muhammadiyah itu hadir Ketua PDM Gresik Dr Taufiqulloh MPdI, Ketua Majelis Dikdasmen PDM Gresik Ir Dodik Priyambada SAkt, Kepala Kantor Lazismu PDM Gresik Minal Abidin SPd MHES, dan Sekretaris Lazismu PDM Gresik Kemas Saiful Rizal SE.
Minal Abidin menyosialisasikan pentingnya semua sekolah Muhammadiyah se-Kabupaten Gresik mengikuti Filantropi Cilik. Keikutsertaan, perolehan, serta kemanfaatan program itu selama empat tahun terakhir juga dia jelaskan.
Setelah itu, Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Gresik M Fadloli Aziz SSi MPd menyampaikan realisasi program kerja Majelis Dikdasmen PDM Gresik tahun 2021. Dia juga menyampaikan kebijakan persyarikatan dan pemerintah yang perlu ditindaklanjuti Majelis Dikdasmen dan kepala sekolah.
Di antaranya, pangkalan data sekolah Muhammadiyah, pedoman pengangkatan dan pemberhentian kepala sekolah, program Sekolah Penggerak, dan evaluasi capaian Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah Muhammadiyah Kabupaten Gresik selama empat tahun terakhir.
Sinergi Gerakkan Filantropi Cilik
Taufiq—panggilan akrab Taufiqulloh—memotivasi Majelis Dikdasmen PCM dan seluruh kepala sekolah yang hadir untuk bersinergi menggerakkan program Filantropi Cilik. “Kalau seluruh sekolah di Gresik bisa masif, insyaallah pentasyarufannya sangat bermanfaat,” ujarnya.
“Saya sangat mengapresiasi sekolah-sekolah yang sudah aktif dalam kegiatan filantropi dan telah mengintegrasikan dengan Lazismu PDM Gresik,” imbuhnya.
Sejalan dengan Taufiq, Dodik Priyambada menegaskan pentingnya kolaborasi. Dodik—sapaan akrabnya—mengatakan, “Bekerja bersama (berkolaborasi) membuat pekerjaan lebih ringan dan hasilnya maksimal. Ia juga mengajak berpikir ‘keluar’, tidak mengedepankan sifat egosentris.”
Para stakeholder dia harapkan mau bekerja sama, berkolaborasi, saling membantu antarlembaga pendidikan Muhammadiyah. “Jangan hanya membesarkan lembaganya sendiri, tapi ikut membantu membesarkan lembaga lain yang mengalami kesulitan, terutama sisi pembiayaan!” tutur Dodik.
Maka Dodik juga mengajak untuk segera bergabung dengan program Filantropi Cilik Lazismu. “Para kepala sekolah/madrasah diminta melalui bapak ibu guru di lembaga masing-masing untuk terus memberikan semangat dan seruan pada anak didiknya, dengan gerakan bersedekah sehingga menjadi pembiasaan!” imbaunya.
Keberlanjutan Kolaborasi dengan Lazismu
Kemas Saiful Rizal menyatakan, Lazismu Gresik sangat berterima kasih kepada Majelis Dikdasmen yangtelah mengajak kolaborasi terutama pada program Filantropi Cilik. Program itu menyasar ‘umat’ Majelis Dikdasmen, yaitu para siswa dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK Muhammadiyah se-Kabupaten Gresik.
Harapan dia, program itu terus berlanjut dan pihak yang terlibat semakin bertambah. Karena belum semua lembaga pendidikan Muhammadiyah se-Kabupaten Gresik terlibat. “Jika semakin banyak lembaga yang bergabung, maka semakin banyak pula dana yang terkumpul,” tuturnya.
Jika dana yang dikelola Lazismu semakin besar, lanjutnya, maka semakin luas dan banyak daya jangkau dan jumlah lembaga/personal yang mendapat bantuan dari program-programnya. Infak yang terkumpul, menyasar program Save Our School (SOS), Beasiswa Mentari, Peduli Guru, dan lainnya.
SOS menyasar lembaga pendidikan Muhammadiyah di Gresik yang kurang dan belum layak dari sisi sarana-prasarananya. Beasiswa Mentari menyasar anak didik yang orangtuanya mengalami kesulitan dalam pembiayaan. Sedangkan Peduli Guru menyasar tenaga pendidik yang honor bulanannya masih di bawah standar penghasilan.
Berdasarkan pengamatan Dodik Priyambada, memang masih banyak lembaga pendidikan Muhammadiyah di Gresik yang kesulitan membiayai operasionalnya. Selain itu, banyak orangtua kesulitan melunasi tagihan anaknya. Tak hanya itu, banyak guru yang honornya masih dibawah standar. “Mereka perlu uluran tangan mitranya yang besar melalui Lazismu,” ungkap Dodik.
Dalam kesempatan itu, Dodik menegaskan peran strategis Lazismu. “Seperti jembatan, penghubung antara donatur dengan penerima bantuan. Tanpa peran strategis Lazismu, proses pemberian bantuan bisa jadi salah sasaran atau masalah lainnya,” jelasnya.
Lazismu Award
Dalam rakor tersebut, ada pula penganugerahan penghargaan Lazismu Award untuk sekolah yang telah menjalankan program Filantropi Cilik. Ada dua kategori, yaitu Sekolah Penghimpun Filantropi Cilik Terkonsisten dan Sekolah Penghimpun Filantropi Terbanyak.
Tiga sekolah penerima Lazismu Award kategori Penghimpun Filantropi Cilik Terbanyak 2020/2021 adalah SD Muhammadiyah Manyar dengan perolehan Rp 163.947.400. Kemudian diikuti MI Assa’adah Bungah yang berhasil mengumpulkan Rp 46.693.600 dan SD Muhammadiyah 1 Wringinanom dengan perolehan Rp 33.614.900. Donasi itu dihimpun selama Januari 2020-Oktober 2021.
Adapun sekolah yang meraih kategori Penghimpun Filantropi Cilik Terkonsisten 2020/2021 adalah MI Muhammadiyah 5 Cangaan, MI Muhammadiyah 6 Sekapuk, dan Perguruan Muhammadiyah Mojopetung.
Program Orangtua Asuh
Dalam rakor itu, ada pula penyerahan beasiswa dari program Orangtua Asuh. Sekretaris Lazismu Gresik Kemas Rizal menerangkan, program Orangtua Asuh membantu siswa yang mengalami kesulitan pembiayaan pendidikan. “Terutama bagi siswa yatim yang ‘ditinggal’ orangtuanya akibat Covid-19,” imbuhnya.
Sementara ini, lanjutnya, program menyasar anak yatim korban keganasan Covid-19. Ke depan, sasaran program akan lebih luas. Yaitu semua keluarga/anak yang mengalami kesulitan dalam pembiayaan pendidikan.
Para donatur sangat antusias menyambut program Orangtua Asuh itu sejak kali pertama diluncurkan. “Hingga detik terakhir penutupan donasi, terkumpul dana sebesar Rp 180.1333.132. Dana yang cukup besar untuk program yang pertama kali diluncurkan!” imbuhnya.
Selanjutnya, beasiswa Orangtua Asuh dari 72 orang itu diserahkan secara simbolis melalui kepala sekolah masing-masing. Ada 43 siswa di 20 sekolah Muhammadiyah yang menerima beasiswa itu.
Salah satu penerima beasiswa itu Muhammad Abdullah, siswa kelas VII MTs Muhammadiyah 6 (Matsmunam) Banyutengah, Panceng, Gresik. “Terima kasih kami sampaikan pada Lazismu dan Majelis Dikdasmen PDM Gresik yang telah mengusahakan program ini,” ujar Anshori SThI, kepala sekolahnya.
Setelah serah-terima bantuan biaya pendidikan tersebut, Anshori menyampaikan harapannya. “Semoga bermanfaat bagi anak kami dan menjadi amal jariyah bagi donatur,” doanya. (*)
Penulis M Fadloli Aziz dan Anshori Editor Mohammad Nurfatoni