PWMU.CO – Muhammadiyah Sumberpucung peringati Hari Guru Nasional dengan nobar live streaming pencerahan Al-Islam dan Kemuhammadiyah oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir MSi.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (25/11/2021) bertempat di Aula SD Muhammadiyah 2 Sumberpucung. Kegiatan diikuti tiga pilar Muhammadiyah Sumberpucung. Yaitu SD Muhammadiyah 2, SMP Muhammadiyah 1, dan SMA Muhammadiyah 2 Sumberpucung.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sumberpucung H. Hadi Santosa SPd. Juga dihadiri Kepala SD Muhammadiyah 2 Rendis Eka AMPd, Kepala SMP Muhammadiyah 1 H. Hadi Sentosa SPd dan Kepala SMA Muhammadiyah 2 Sumberpucung Unjang Tajularipin SHI MPd.
Ketua PCM Sumberpucung H. Hadi Santosa SPd dalam sambutannya menyampaikan semuanya ikut memeriahkan hari nasional ini dengan mengumpulkan seluruh kepala sekolah, guru dan staf karyawan sekolah Muhammadiyah se-Kecamatan Sumberpucung.
“Kami juga melakukan pembagian hadiah dan reward kepada guru-guru berprestasi. Dan pemberian hadian dari alumni kepada guru. Insyaallah pukul 08.00 wib dimulai acara nonton bareng (nobar) live streaming pencerahan Al-Islam dan Kemuhammadiyah oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Mari kita simak amanat beliau,” tuturnya.
Iman, Islam dan Ihsan
Dalam pidatonya Haedar Nashir menyampaikan apa itu Islam dalam dialog antara malaikat Jibril dengan Nabi Muhammad saw. Dialog ini termaktub dalam hadits Arba’in hadits ke-2 pengertian Iman, Islam, dan Ihsan.
“Dalam hadits terjadi dialog malaikat Jibril bertanya kepada Rasullullah apa itu Islam, apa itu iman dan apa itu ihsan. Rasulullah menjawab Islam adalah syahadat, shalat, zakat, puasa dan berhaji bagi yang mampu. Iman ialah iman kepada Allah swt, iman kepada malaikat Allah, iman kepada kitab, iman kepada nabi dan rasul, iman kepada hari akhir dan iman kepada takdir. Dan terakhir ihsan ialah engkau beribadah seakan-akan engkau melihat Allah, jika tidak bisa yakinlah Allah sedang melihatmu,” paparnya.
Itulah, lanjutnya, dialog antara Jibril dan Rasulullah. Manusia diajarkan kewajiban Islam. Bila mengerjakan shalat ataupun ibadah lainnya melandaskan diri atas iman kepada Allah dan menyakini bahwa Allah melihat setiap apa yang dilakukan manusia. Agar manusia menjadi manusia sempurna, manusia paripurna berakhlak mulia sebagaimana suri tauladan umat Islam Nabi Muhammad.
“Maka seluruh manusia mencontoh manusia utusan Allah yaitu Rasulullah saw agar menjadi manusia rahmatan lil alamin. Hal tersebut dipraktikan dalam lembaga pendidikan Muhammadiyah dan lembaga Aisyiyah. Mulai dari TK ABA, sekolah dasar hingga menengah dan sampai perguruan tinggi Muhammadiyah. Menjadi lembaga yang turut serta menyebarkan kebaikan dan rahmat kepada masyarakat, agama, bangsa, umumnya seluruh alam semesta,” jelasnya. (*)
Penulis Umar Faruq Mauludi Sya’bana. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.