PWMU.CO– Tim dosen UMG (Universitas Muhammadiyah Gresik) mengadakan workshop peningkatan pemasaran dan ekspor produk UMKM berbasis digital bertempat di kampus pada 23-24 November 2021.
Acara ini merupakan program RisteMu Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah yang dikerjakan tim dosen UMG terdiri Abdurrahman Faris (Manajemen sekaligus Sekretaris Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PDM Gresik), Efta Dhartikasari Priyana (Teknik Industri) dan Maulidyah Amalina Rizqi (Manajemen).
Pemateri Dr Indro Kirono MM (Manajemen) yang juga senior trainer for management, profesional di PT Dewata Freightinternational. Peserta UMKM di Gresik.
Pemateri Indro Kirono menjelaskan sebenarnya produk UMKM di Indonesia banyak sekali yang bagus dan layak ekspor. Tetapi mereka tidak tahu caranya.
”Kebanyakan tidak memahami surat menyurat dokumen ekspor, juga kurang memperhatikan standar barang ekspor. Setiap negara memiliki standar sendiri,” tambahnya.
Indro Kirono mencontohkan kopi. Produk kopi yang bisa diekspor dalam bentuk bean bukan gilingan. ”Kopi yang banyak diterima dalam bentuk bean bukan gilingan. Kalau bisa packaging seperti milik Excelso ada lubang untuk mencium aroma kopinya,” tambahnya.
Indro berharap UMG bisa menjadi wadah bagi UMKM Gresik dan membantu memasarkan produknya. ”UMG bisa membentuk tempat seperti minimarket didalamnya ada produk UMKM. Di sini bisa untuk pameran antara UMKM,” katanya.
Abdurrahma Faris mengharapkan bisa membantu dalam supprot produk UMKM untuk berkembang. ”Mungkin kita kembangkan ke lokal dulu. Setelah itu kalau sudah siap bisa ke ranah ekspor,” ujarnya.
Efta Dhartikasari berharap workshop ini bisa berkelanjutan. ”Semoga nanti ada program mengembangkan UMKM di Gresik. Tidak hanya mengembangkan UMKM diri sendiri, tapi bisa menampung pekerja,” jelasnya.
Maulidyah Amalina Rizqi mengupayakan mendukung dengan membuat program-program perkembangan UMKM. Ini bukan hanya soal jual menjual, tapi salah satu wajah dari Gresik. ”Produk yang dijual adalah ciri khas Gresik,” ungkapnya. (*)
Penulis Efta Dhartikasari Priyana Editor Sugeng Purwanto