PWMU.CO – Rhenald Kasali: PT Pos Siap Kolaborasi dengan Muhammadiyah. Dia mengungkapnya pada Resepsi Milad Ke-109 Muhammadiyah yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Sabtu (27/11/2021).
Komisaris Utama PT Pos Indonesia Prof Rhenald Kasali PhD hadir di ruang Zoom dari Rumah Perubahan. Mengupas “Tantangan dan Peluang Era Disrupsi Digital”, moderator Dr Hidayatullah MSi—Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida)—memandunya.
Hidayatullah bertanya, “Posisi kita ada di mana saat ini dan bagaimana menyikapinya supaya kita selamat dari proses perubahan yang luar biasa ini?”
Untuk mengetahui di mana posisi kita berada, Rhenald menekankan perlu melihat perubahan tantangan jangka panjang, great shifting ke kehidupan artifisial.
Dunia Artifisial Vs Dunia Aktual
Rhenal Kasali mengungkap, “Posisi kita saat ini berada pada dunia digital!”
Di World 3.0 ini, lanjutnya, antara tahun 1999-2037 dengan estimasi jumlah penduduk 6-9 miliar. Rhenald menyatakan, sekarang terjadi penguatan menuju dunia baru. Yaitu World 4.0 yang dimulai pada tahun 2037. Menurutnya, dunia artifisial itu dimulai sebentar lagi.
Wujud kehidupan artifisial tampak dari produk baru Facebook bernama Meta. Contoh lain, manusia main game online, menjadikan dirinya berwujud avatar. Setelah itu, manusia aktif dalam dunia artifisial.
Padahal dunia kita sebenarnya adalah dunia aktual atau real. Dia pun memberi gambaran dunia aktual. “Saya di Rumah Perubahan menggabungkan keduanya. Selama pandemi, saya ubah area-area kami jadi hutan. Saya tanami hutan bambu. Begitu bambu muncul, saya ganti warna-warnanya,” ujarnya.
Dengan kekayaan warna bambu di Indonesia, Rhenald mengombinasikan aneka warna. “Tapi kemudian muncul ular kobra. Maka saya lepas musang yang makan ular. Rantai maknanan itu kami pelihara. Oksigennya kami ukur bagus sekali,” jelas guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia itu.
Lawan dunia aktual (alami) inilah dunia artifisial yang justru disukai anak muda. Kata Rhenald, dunia alami itu bergeser karena populasi juga bergeser. Dari kurva populasi yang dia tampilkan, sekarang tampak sedang ada pertumbuhan penduduk. “Terjadi ledakan penduduk,” ungkapnya.
Melihat sekarang manusia makan berkali-kali lebih banyak dibanding dulu, Rhenald menilai bentuk tubuh manusia telah berbeda.
“Manusia melebar ke kanan. Akibatnya, lebih banyak orang yang mati karena kekenyangan daripada kelaparan. Karena teknologi membuat manusia mengatasi kelangkaan,” ungkapnya.
Dia mencontohkan, hari ini manusia mulai membuat daging buatan karena harga daging naik terus.
Baca sambungan di halaman 2: Tiga Zona Terbelah Dua