Laporan perjalanan Bahrus Surur, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Sumenep
PWMU.CO – Bagi Anda warga Jawa Timur, mungkin pernah mendengar nama Kangean. Meski sering disamakan dengan Pulau Bawean, namun Kangean jelas memiliki kekhasan tersendiri. Baik dalam logat bahasa, budaya, dan apalagi dalam ber-Muhammadiyah.
Pulau Kangean merupakan bagian dari Kabupaten Sumenep dengan dua kecamatan: Arjasa dan Kangayan. Untuk sampai ke sana, Anda harus menempuh jalur laut selama 10 jam dengan kapal reguler, Dharma Bhakti Sumekar, dan 4 jam dengan kapal cepat. Terlebih lagi naik perahu akan terasa lebih lama.
(Baca: Kisah Perjuangan di Balik Sukses Marching Band SMAM 1 Sumenep Perform pada Milad Muhammadiyah di Bangkalan dan Inilah Mayoret Terbaik Madura)
Meski jaraknya yang jauh dari Daratan Sumenep, perkembangan Muhammadiyah di Kangean–terutama dalam perspektif Amal Usaha Muhammadiyah dan pengembangan kelembagaannya–cukup maju. Di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Arjasa Kangean, ada 11 Ranting. Menariknya, masing-masing Ranting memiliki masjid dan beberapa musala. Bahkan, ada 5 Ranting yang memiliki Madrasah Diniyah Muhammadiyah.
Kita bandingkan dengan keadaan itu dengan Pimpinan Cabang di Daratan Madura, misalnya. PCM ada, tetapi tidak meski ada rantingnya yang aktif. Ranting sering diklaim ada, tetapi pada kenyataannya mati dan–bisa dikatakan—tidak ada. Jika sudah demikian, jangan tanya bagaimana amal usahanya.
PCM Arjasa Kangean juga memiliki PAUD, yaitu 2 Kelompok Bermain dan 2 TK ABA, di Desa Kalikatak dan Pajenangger. TK ABA At-Taqwa Kalikatak sendiri didirikan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah pada tahun 1978 dan masih eksis hingga sekarang. Bersambung ke halaman 2 …