PWMU.CO – Tingkatkan mutu, Umgo gelar workshop Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) jelang visitasi institusi LP3M, Jumat-Senin (3-6/12/21).
Lembaga Pendidikan Pengajaran Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Muhammadiyah Gorontalo (Umgo) menggelar workshop pemutakhiran dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Bertema “Meningkatkan Budaya Mutu Menuju Umgo” Unggul dan Berkemajuan berlangsung, Jumat-Senin (3-6/12/21) di Gedung LPPM.
Tingkatkan Mutu
Rektor Umgo Prof Dr Kadim Masaong yang membuka langsung acara menguraikan kebijakan rektor dalam meningkatkan budaya mutu. Dia menjelaskan tiga pondasi untuk meningkatkan budaya mutu. “Pertama, visi-misi yang berorientasi customer, dimana customer-nya kampus itu mahasiswa, dosen, dan stakeholder,” katanya, Jumat (3/12/21).
Kedua, lanjut dia, keyakinan akan nilai-nilai yang dikembangkan, seperti cerdas, religius, inovatif, dan transparan. “Ketiga, tujuan, espektasi, stakeholder dan customer yang bagus. Tujuan unggul dan berkemajuan harus bisa diwujudkan dalam penyusunan akreditasi,” tegasnya.
Prof Kadim melanjutkan, bahwa saat ini orientasinya adalah produk atau hasil. Sembilan bulan bukan waktu yang lama, tapi merupakan waktu yang yang pendek. Maka persiapan bisa dimaksimalkan.
“Harapannya, pada seluruh peserta workshop dan dosen agar mengurus jabatan fungsionalnya. Asisten ahli segera menjadi lektor. Bagi yang sudah lektor segera mengurus untuk jadi lektor kepala. Juga pada para dosen yang belum lanjut doktor untuk segera lanjut studi,” tutupnya.
Di sisi lain, Kepala Pusat Kebijakan dan Standarisasi Mutu Fendi Ntobuo SSos MSi Psi, yang juga menjadi ketua panitia menyampaikan, dasar pelaksanaan workshop Permenristekdikti No 62 tahun 2016 tentang sistem penjaminan mutu, juga SK Rektor tentang penetapan tim Pemutakhiran dokumen SPMI. “Adapun tujuan dari workshop adalah tersusun dan terimplementasikannya dokumen SPMI di lingkungan Umgo,” tegasnya.
Jawab Kebutuhan Akreditasi
Ketua LP3M Umgo Dr Tamrin Kum MPd dalam pengantarnya menyampaikan, akreditasi Umgo akan berakhir September 2022, sehingga seluruh dokumen harus dipersiapkan sejak sekarang. “Majelis Dikti Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sebagai pendamping sudah merekomdasikan 10 standar yang harus dipersiapkan,” ucapnya.
SPMI, lanjut Dr Tamrin Kum, akan menjawab kebutuhan standar akreditasi, berkas sudah disiapkan sejak 2016. “Workshop ini untuk melihat standar dan memperbaiki dokumen-dokumen apa saja yang dibutuhkan. Kelompok dibagi 10 serta didampingi pimpinan sebagai pendamping kelompok,” tuturnya.
Pemutakhiran dokumen ini, sambungnya, juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada mahasiswa dan stakeholder lainnya. “Alhamdulillah pelayanan Umgo sudah terstandar, baik akademik maupun nonakademik,” tutupnya.(*)
Penulis Zainuddin. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.