Orang yang Beruntung di Era Disrupsi Menurut Prof Biyanto, laporan kontributor PWMU.CO Viki Safitri.
PWMU.CO – Orang yang beruntung di tengah era disrubsi adalah orang yang mau melakukan evolusi pendidikan. Pesan itu disampaikan oleh Prof Dr Biyanto MAg pada Opening Ceremony Muhammadiyah Educational Conference di Hotel Novotel Surabaya, Sabtu (18/12/21).
Acara yang bertajuk Muhammadiyah Acts for Relevant Education on Digital Rush itu diselenggarakan secara hybrid.
Dalam opening remarknya, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu mengatakan, penting bagi guru-guru, kepala sekolah Muhammadiyah, bahkan Majelis Dikdasmen untuk melakukan evolusi pendidikan.
“Bagaimana mengemas pendidikan yang kita kembangkan agar relevan dengan kondisi pandemi saat ini,” ujar Biyanto.
Itulah orang yang beruntung, tambahnya, jika kita tidak melakukan perbaikan maka pendidikan Muhammadiyah akan tertinggal.
Pentingnya Menjadi Manusia Abnormal
Prof Biyanto mengatakan bahwa kita harus menjadi abnormal. Yaitu berfikir kreatif dan inovatif di tengah-tengah keterbatasan agar tetap bisa survive.
Dalam bahasa hadits disebut sebagai al-ghurabah. Artinya orang-orang yang selalu melakukan perbaikan. Hal ini erat kaitannya dengan disruption, yaitu era yang menghadirkan kejutan-kejutan budaya yang terjadi terutama di tengah dunia pendidikan.
“Oleh karena itu tidak ada cara lain selain menjadi orang asing yang selalu melakukan perubahan dan perbaikan di tengah mereka yang ‘nyantai’ saja” kata Biyanto.
Biyanto mengatakan hanya orang-orang yang kreatif dan inovatiflah yang akan memenangkan kompetisi di era disrubsi atau era pandemi yang masih melanda ini. Ia juga mengapresiasi telah diselenggarakannya acara Muhammadiyah Educational ConferenceConference ini. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni