Meriahnya Perayaan Milad HW di SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro

Peserta yang terdiri dari siswa kelas I-VI dengan gembira mengikuti apel milad. (Dwi Ariyanto/PWMU.CO)

Meriahnya Perayaan Milad HW di SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro; Laporan kontributor PWMU.CO Ahmad Fauzan .

PWMU.CO - SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro merayakan Milad Ke-103 Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) di Kampus II, Desa Sumodikaran, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Senin (20/12/2021).

Rangkaian perayaan milad bertema: Optimis Bangkit dari Pandemi Covid-19: Pandu HW Itu Takwa, Tanggap, Tangguh, dan Trengginas itu diawali dengan apel besar. Lalu dilanjutkan dengan penampilan siswa-siswi dan bazar yang dikonsep oleh Ikatan Keluarga Wali Murid (Ikwam).

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa yang berjumlah 530 anak. Para guru dan karyawan, dan perwakilan dari wali murid di kampus II. Kampus I SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro teletak di Jalan Untung Suropati No 44 Kota Bojonegoro.

Baca sambungan di halaman 2: Sejarah Hizbul Wathan

Ketua SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro bertindak sebagai pembina dalam apel milad. (Dwi Ariyanto/PWMU.CO)

Sejarah Hizbul Wathan

Kepala Qobilah SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro, Cebeng Alhudayatul Ustadza SPd membacakan pidato milad dari sambutan Kwartir Daerah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kabupaten Bojonegoro.

Dia menyampaikan sejarah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan. Dia menjelaskan HW didirikan dengan tujuan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki akidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi, serta berakhlak karimah. Dengan harapan, terwujudnya pribadi Muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa.

“Hizbul Wathan didirikan pertama kali di Yogyakarta pada 1336 H (1918 M) atas prakarsa KH Ahmad Dahlan, yang merupakan pendiri Muhammadiyah. Prakarsa itu timbul saat beliau selesai memberi pengajian di Solo, dan melihat latihan JPO (Javansche Padvinders Organisatie) di alun-alun Mangkunegaran Solo,” terangnya.

Dia menerangkan, Hizbul Wathan ini kemudian meniadakan kegiatan dan bergabung ke dalam Gerakan Pramuka pada 1961.

Kemudian dibangkitkan kembali oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan SK Nomor 92/SK-PP/VI-B/1.b/1999 tanggal 10 Sya'ban 1420 H (18 November 1999 M) dan dipertegas dengan SK Nomor 10/Kep/I.O/B/2003 tanggal 1 Dzulhijjah 1423 H (2 Februari 2003).

“Kader-kader HW yang mempunyai andil besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya sambil menyebut nama-nama besar.

Seperti Panglima Besar Jenderal Soedirman, Ki Bagus Hadikusuma, Prof Abdul Kahar Muzakir, Mr Kasman Singodimejo, Haji Adam Malik, Kiai Haji M. Yunus Anis, Jenderal Besar TNI M. Soeharto, Kiai Haji Dimyati, Surono, Sunandar Priyo Sudarmo, dan lain-lain.

"Selamat Milad Ke-103 Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan," ucapnya.

Baca sambungan di halaman 3: Aneka Atraksi

Tampilan tim semaphore usai apel menambah semangat peserta mengikuti kegiatan. Meriahnya Perayaan Milad HW di SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro (Dwi Ariyanto/PWMU.CO)

Aneka Atraksi

Suasana apel tersebut menjadi gemuruh dengan dinyalakannya kembang api yang diiringi tepukan HW riuh peserta apel.

Setelah itu dilanjutkan penampilan siswa-siswi yaitu musikalisasi oleh Tim Dolanan, tarian Semaphore, dan PBB variasi. Suasana semakin menjadi meriah dengan kegiatan jual beli beraneka macam makanan dan minuman yang di konsep oleh anggota Ikwam bersma wali murid SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro.

Kepala SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro Cebeng Alhudayatul Ustadza mengatakan, kegiatan ini diadakan bertujuan, pertama, mengenang perjuangan berdirinya dan menanamkan kecintaan terhadap Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan kepada keluarga besar SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro.

Kedua, menyiarkan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan terhadap masyarakat. Dan ketiga, merekatkan persatuan dan kesatuan antara peserta didik, seluruh guru dan karyawan dan wali murid peserta didik.

"Walaupun di tengah pandemi Covid-19, Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan terus bergerak dengan inovasi-inovasi baru dan selalu memberikan manfaat, baik ditingkat Qobilah, Kwartir Daerah, Kwartir Wilayah, Kwartir Pusat," ujarnya. (*)