PWMU.CO– KH Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 bersama dengan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam Syuriah. Muhammadiyah menyampaikan tahniah atau ucapan selamat.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, kedua tokoh PBNU tersebut insyaallah dapat memimpin dan membawa gerak kemandirian NU sebagaimana tema muktamar dan harapan keluarga besar Nahdliyin.
”Secara khusus keduanya dapat terus merawat dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah dengan seluruh golongan umat Islam serta ukhuwah keindonesiaan dengan segenap komponen bangsa di negeri tercinta,” kata Haedar Nashir, Jumat (24/12/2021).
Haedar berharap silaturahmi dan kerja sama yang selama ini telah terjalin baik antara PBNU dan PP Muhammadiyah makin meningkat untuk kemaslahatan umat dan bangsa.
”Kami percaya keduanya adalah figur-figur alim bijaksana dalam merawat ukhuwah dan martabat umat Islam sebagai akar tunggang organisasi-organisasi keislaman di negeri ini, sekaligus berkhidmat memajukan bangsa dan dunia kemanusiaan di atas nilai-nilai Islam yang autentik dan rahmatan lil alamin,” tutur Haedar seperti dimuat muhammadiyah.or.id.
Kepada Ketua Umum PBNU periode yang lalu Prof Dr KH Said Aqil Sirodj bersama seluruh jajaran, Haedar menyampaikan terima kasih atas jalinan silaturahmi dan kerja sama yang selama ini terajut dengan baik.
”Semoga beliau selaku tokoh senior dapat terus berkhidmat bagi kepentingan umat dan bangsa,” tutur Haedar.
Putra KH Cholil Bisri
Mengutip nu.or.id, KH Yahya Cholil Staquf ditetapkan sebagai Ketua Umum PBNU 2021-2026 setelah mendapatkan suara 327 dari total 548 suara yang masuk.
Hal itu diputuskan pada Sidang Pleno V Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung, Jumat (24/12/2021) pagi.
Kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 16 Februari 1966. Ia terpilih sebagai Ketua Umum PBNU saat menginjak usia 55 tahun. Ia merupakan putra dari KH Cholil Bisri, kakak dari KH Ahmad Mustofa Bisri.
Gus Yahya mengenyam pendidikan pertama kali di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah yang didirikan oleh kakeknya, KH Bisri Mustofa.
Ia melanjutkan studi pesantrennya di Pondok Pesantren Krapyak di bawah asuhan KH Ali Ma’shum. Ia juga pernah mengenyam di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Di masa kepresidenan KH Abdurrahman Wahid pada 1999-2001, dia ditunjuk sebagai Juru Bicara Presiden bersama Wimar Witoelar dan Addie M Massardi.
Sebelumnya Gus Yahya diangkat sebagai Katib Aam PBNU masa khidmah 2015-2021 mendampingi Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin 2015-2018 dan KH Miftachul Akhyar 2018-2021. Dia juga kakak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (*)
Editor Sugeng Purwanto