PWMU.CO– Lazismu dan MDMC Jatim mengirim logistik bantuan ke tujuh wilayah terdampak bencana. Pelepasan armada bantuan dilakukan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr Saad Ibrahim di depan Gedung PWM Jl. Kertomenanggal, Jumat (24/12/2021) siang.
Logistik bantuan yang dikirim berupa 22.200 kaleng makanan siap santap dan tiga motor trail type KLX 150. Tujuh wilayah bencana itu yakni Sulawesi Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Jawa Timur.
”Alhamdulillah dengan pertolongan Allah, Muhammadiyah Jatim telah menghimpun Rp 5,5 miliar yang sudah, sedang, dan akan disalurkan kepada korban terdampak erupsi Semeru dan korban terdampak banjir di Indonesia bagian timur,” kata Saat Ibrahim.
”Hari ini kami kirimkan 500 juta rupiah yang diwujudkan dalam bentuk makanan kaleng diproduksi Lazismu,” lanjut Saad setelah itu mengibaskan bendera menandai berangkat armada pengiriman logistik.
Ketua Lazismu Jatim Drh Zainul Muslimin, mengatakan, 22.200 kaleng makanan siap santap dengan berat total 6.950 Kg tersebut adalah KornetMu, RendangMu, dan Opor Ayam yang diproduksi sendiri di dapur Lazismu.
”Produk makanan kaleng milik Lazismu ini dinilai sangat efektif untuk kebencanaan, sebab sangat praktis dan efisien karena bisa langsung makan,” ujar Zainul.
Distribusi bantuan, sambung Zainul, Lazismu berkoordinasi dengan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) Jatim yang punya data kebutuhan korban bencana. ”Misalnya butuh obat, kita kasih obat, butuh motor trail kita kasih motor trail karena semua itu tergantung dengan kebutuhan di lapangan. Jadi kita tidak berangkat sendiri, semuanya atas instruksi, asesmen, dari Pak Rofii dan kawan-kawan di MDMC,” ujarnya.
Ketua MDMC Jatim, M. Rofii, menyampaikan, pada tanggal 24 dan 25 Desember merupakan fase respon tanggap darurat terhadap bencana yang terjadi di Lumajang dan tempat lain. ”Semua bantuan operasional logistik dan lain-lain itu support penuh dari Lazismu,” terangnya.
Berikutnya, lanjut M Rofii, adalah fase pemulihan yang akan berjalan selama tiga bulan ke depan. Dalam fase ini MDMC memberi layanan medis, psikososial, distribusi bantuan logistik, air bersih, serta program jamaah tangguh.
Di samping itu, tambah dia, akan dibangun pula sekolah siaga bencana, yakni pendampingan sekolah-sekolah di lokasi terdampak untuk dijadikan sebagai sekolah tangguh terhadap bencana.
Sampai saat ini, dia menjelaskan, kami sudah melakukan pelayanan kesehatan sebanyak 1.777 jiwa, kemudian pendistribusian logistik sudah mencapai 3.000 orang. Dapur umum kita sudah melayani sekitar 10.000 jiwa, layanan psikososial sekitar 340 jiwa.
”Jadi kurang lebih 15.000 pemakai manfaat dari bantuan Lazismu sampai hari ini. Alhamdulillah Lazismu men-support total yang tidak hanya untuk masa pemulihan tetapi sampai masa rehabilitasi,” ucapnya.
Fase rehabilitasi bencana Semeru, dia memperkirakan membutuhkan waktu selama enam bulan. MDMC bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk pembangunan hunian tetap beserta fasilitasnya.
”Biasanya Lazismu berikan jatah 200 unit rumah, tapi itu juga masih bisa bertambah, sedangkan tempatnya, kami ikut aturan PemKab Lumajang. Saat ini sedang persiapan, pematangan dan pemerataan lahan, sehingga kami belum bisa action,” ungkapnya. (*)
Penulis Imam Sahroni Editor Sugeng Purwanto