PWMU.CO– Acara parenting SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo khusus kelas tahfidh digelar di sekolah, Sabtu (18/12/2021) sepekan lalu.
Acara parenting dengan tema Maju Bersama Menjadi Generasi yang Qurani dan Berbudi dibuka oleh Miftahol Jannah, Wakasek bidang Ismuba.
Dia mengungkapkan, kelas tahfidh menjadi program baru di Smamita. ”Kelas tahfidh ini termasuk program baru yang telah berjalan hampir da tahun, sehingga masih mempunyai 2 jenjang kelas yaitu kelas X dan XI. Setiap jenjangnya terdiri dari 1 kelas tahfidh. Alhamdulilah selalu banyak peminat untuk kelas ini,” katanya.
Ustadz Mifta menambahkan, parenting ini dilaksanakan rutin setiap satu tahun sekali untuk memberi wawasan kepada wali siswa dalam mendidik anak menghafal al-Quran.
”Mendidik anak dalam menghafal al-Quran itu hal yang sangat luar biasa. Selalu tanamkan pada diri anak bahwa Quran adalah sebaik-baik teman di masa muda, di masa bahagia bahkan di masa sedih kita,” tambahnya.
Acara parenting menghadirkan Ustadz Angga Eka Prasetya SKom, pengasuh Pondok Pesantren Al-Firqoh An-Najiyah Malang sebagai pembicara. Sebelumnya Smamita sudah teken MoU dengan pondok untuk peningkatan mutu menghafal Al-Quran siswa-siswi kelas tahfidh.
Dalam paparannya Ustadz Angga menceritakan, perjalanannya menghafal al-Quran. Sejak kecil sampai kuliah bersekolah di negeri. SMA dilalui di Jombang, sedangkan kuliah di kampus negeri di Surabaya jurusan teknik informasi.
”Meskipun bersekolah di negeri keinginan menghafal al-Quran sangat kuat. Saya berdoa agar dipertemukan dengan guru yang bisa membimbingnya dalam menghafal al-Quran, hingga akhirnya dipertemukan dengan guru yang merupakan alumni dari madrasatul Quran Jombang. Dari situ mulailah belajar dalam menghafal al-Quran,” tuturnya.
“Jika ingin anak menghafal al-Quran jangan bertanya sudah selesai belum hafalannya, atau sudah berapa banyak hafalannya, karena itu akan menjadi beban bagi anak. Tapi yang ditanyakan adalah apakah ada kendala atau masalah dalam menghafal,” ucapnya.
Dia menambahkan, orang tua harus menjadi teladan, minimal orang tua sering membaca al-Quran di depan anak. Orangtua harus mendorong anak dan tidak boleh memaksa anak menghafal al-Quran.
”Agar anak tidak kabur ketika kita arahkan menghafal al-Quran ada tiga hal yang harus dilakukan. Pertama dengan cinta. Cinta itu dengan doa di setiap shalat dan perhatian yang maksimal. Kemudian menyamakan frekuensi atau keinginan orang tua dan anak. Lalu melaksanakan shalat tahajud,” jelasnya.
Wali siswa dari XI IPA 4, Isha mengatakan, antusias dalam mengikuti acara parenting ini. ”Saya antusias sekali dalam mengikuti parenting ini, tentunya materi yang sangat luar biasa. Saya jadi tahu bagaimana cara mendidik anak yang baik dalam menghafal al-Quran. Ya agar anak nyaman dan tidak tertekan dalam menghafal,” ucapnya.
Isha juga mengungkapkan terima kasihnya kepada Smamita yang telah membawa perubahan drastis bagi putrinya dalam mengaji. ”Saya sangat berterima kasih karena sejak putri saya bersekolah di sini menjadi sangat rajin mengaji. Apalagi bisa mengikuti lomba tahfidh, saya sangat senang sekali,” ujarnya. (*)
Penulis Niar Wulandari Editor Sugeng Purwanto