PWMU.CO – Prodi Kebidanan Umla berkolaborasi dengan Balai Sakinah Aisyiyah melakukan pencegahan stunting di Desa Kebalan Kulon, Sekaran, Lamongan, Kamis, (9/9/2021).
Kegiatan ini dilaksanakan melalui penelitian Hibah RisetMu Batch V Tahun 2021 Prodi D3 Kebidanan Umla yang bertajuk Intervensi Pencegahan Stunting 1000 HPK Terhadap Tingkat Kemandirian Keluarga Di Desa Binaan Qaryah Thayyibah.
Stunting menjadi isu masalah kesehatan yang harus segera diatasi oleh berbagai pihak termasuk institusi pendidikan melalui penyuluhan kesehatan sebagai bentuk Tri Dharma Pendidikan. Hal inilah yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla).
Ketua peneliti, Ratih Indah Kartikasari, SST MKes mengatakan, pencetak generasi negara yang unggul dimulai sejak dalam kandungan hingga balita berusia 2 tahun. Inilah yang disebut seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Masa ini juga termasuk golden age. Di mana pada masa ini, pertumbuhan dan perkembangan seorang balita sangat pesat sehingga dibutuhkan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhannya. Nah, masalah yang sedang dihadapi Indonesia saat ini terkait kualitas SDM adalah stunting,” katanya, Rabu (29/12/21).
Ratih, bersama satu orang anggota yakni Ihda Mauliyah SST MKes serta dua orang mahasiswa Rizka Safiratur Rahmah dan Vera Febrianti Sukma dibantu dosen muda Reza Bintangdari Johan SST MKeb melakukan penyuluhan terkait stunting ini secara offline di Balai Desa Kebalan Kulon dengan tema Pencegahan Stunting pada 1000 HPK.
Penyuluhan yang sedianya dilaksanakan secara online, atas usul dari pengurus Balai Sakinah Aisyiyah (BSA) Kebalan Kulon diubah menjadi offline dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Kepala Desa Sambut Positif
Acara dibuka oleh Kepala Desa Kebalan Kulon, Drs H Sumardi Hanif MPd dihadiri juga oleh Bidan Desa Evi Limasfiyah AMd Keb, perwakilan dari Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Sekaran, kader BSA serta peserta penyuluhan.
Kepala Desa Kebalan Kulon, Drs H Sumardi Hanif MPd menyampaikan kesan yang positif serta mendukung penuh terhadap penyuluhan ini karena sejalan dengan program pemerintah untuk mengentaskan stunting di wilayah Lamongan, khususnya Desa Kebalan Kulon.
Materi yang diberikan mulai dari pencegahan dan deteksi dini stunting pada 1000 HPK, pemberian tablet tambah darah, pentingnya Ante Natal Care (ANC), Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI eksklusif, Makanan Pendamping-ASI (MP-ASI), dan imunisasi dasar.
Peserta sangat antusias dengan materi yang disampaikan oleh para penyaji. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta yang melontarkan berbagai pertanyaan seputar materi. Peserta merasa senang karena mendapatkan ilmu serta bisa bertatap muka secara langsung karena biasanya hanya lewat media online saja.
Pada rangkaian proses penelitian ini, tidak hanya dilakukan penyuluhan secara offline saja, namun juga dibentuk grup WhatsApp sebagai pemberian materi secara online supaya pemahaman materi lebih mendalam.
Kegiatan online ini dilakukan pada pekan terakhir bulan November 2021 dilanjutkan dengan pengkajian langsung ke rumah responden.
Dari proses ini, diharapkan wawasan tentang kemandirian keluarga terutama tentang cara pencegahan stunting pada 1000 hari pertama kehidupan bagi masyarakat bisa optimal dilakukan. Hal ini guna meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi. (*)
Penulis Sulistiyowati Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni