PWMU.CO – Amanat Ketua PWA Jatim Dra Hj Siti Dalilah Candrawati MAg disampaikan dalam Webinar Peneguhan Ideologi Amal Usaha Aisyiyah Kabupaten Gresik yang digelar MPK PDA Kabupaten Gresik via Zoom, Sabtu (25/12/2021).
Dalam materinya tentang Kiprah Guru sebagai Kader Persyarikatan, Dalilah mengingatkan kepada seluruh peserta webinar tentang hadist mendidik generasi masa depan.
• علموا أولادكم فإنھم مخلوقولزمان غیر زمانكم ا
‘Allimuu auladakum fainnahum makhluuquuna lizamani ghaira zamanukum
“Didiklah anak-anakmu menurut zamannya, karena mereka adalah makhluk yang dilahirkan untuk zaman bukan zamanmu,”
Anak Shalih Tidak Dilahirkan Tapi Dibentuk
Dalilah mengatakan, tujuan pendidikan itu dimaksudkan agar manusia menjadi insan yang bertaqwa. Anak shaleh itu, lanjutnya, tidak dilahirkan, melainkan dibentuk melalui proses pendidikan yang seimbang antara hati, akal, dan fisik secara harmonis dan seimbang.
“Jika mengutamakan fisik, namun mengabaikan hati dan akal, maka akan melahirkan manusia hayawani. Jika mengutamakan akal fikiran saja, maka akan melahirkan manusia syaithani. Jika mengutamakan hati saja tentu tidak realistis karena manusia bukan malaikat,” tandasnya.
Dia menjelaskan, Kelompok Bermain dan TK Aisyiyah adalah salah satu unit amal usaha Aisyiyah (AUA) tertua yang jumlahnya paling banyak di antara amal usaha Aisyiyah lainnya.
“Di Jawa Timur, tercatat ada 1766 amal usaha Aisyiyah berupa KB dan TK. Usia TK ABA di bumi pertiwi ini lebih muda dua tahun dari kelahiran organisasi Aisyiyah. Aisyiyah berdiri Tahun 1917, sedangkan TK ABA berdiri Tahun 1919, dan ini merupakan implementasi atau gerakan praksis dari surat an-Nisa’ ayat 9,” jelasnya.
Dalilah menuturkan, KB dan TK Aisyiyah adalah wahana dakwah Aisyiyah, agar mampu menyampaikan visi misinya dalam dakwah amar makruf nahi munkar dan tajdid baik bagi sesama guru, karyawan, anak didik, orang tua maupun keluarganya, yang menjadi landasan dakwah Aisyiyah at-Taubah ayat 41 dan Ali Imran ayat 142.
At-Taubah [9] : 41
اِنْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالا وَجَاھِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِیلِ للهَِّ ذَلِكُمْ خَیْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ
تَعْلَمُونَ
“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau pun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”.
Ali Imran [3] : 142
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا یَعْلَمِ للهَُّ الَّذِینَ جَاھَدُوا مِنْكُمْ وَیَعْلَمَ الصَّابِرِینَ
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang orang yang berjihad di antaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar”
KB dan TK Aisyiyah Sebagai Sarana Dakwah dan Kaderisasi
Siti Dalilah menambahkan, KB dan TK Aisyiyah merupakan salah satu amal usaha Aisyiyah sebagai suatu usaha pelayanan dari berbagai kegiatan yang diprogramkan oleh organisasi dan memiliki fungsi sebagai sarana dakwah dan kaderisasi.
Menurutnya, KB-TK Aisyiyah sebagai sarana dakwah mengemban misi organisasi, yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
“Sebagai sarana kaderisasi, amal usaha mengemban amanat menghasilkan kader sebagai pelangsung, penerus, penyambung gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, dan tajdid di bidang pendidikan anak usia dini . Maka para guru, karyawan, anak didik hakekatnya adalah kader organisasi,” tegasnya.
Dia pun mengajak seluruh peserta webinar untuk menghayati kembali misi TK ABA, yaitu dengan cara menginternalisasikan keimanan dan nilai akhlak mulia, mendidik sesuai dengan perkembangan anak, mengembangkan kemandirian, kecakapan dan kreatifitas, serta mendidik anak bersikap peduli pada sesama.
“Selain itu kita juga harus menyelami tujuan TK ABA, yaitu terbentuknya insan bertakwa, terwujudnya anak berakhlak mulia, terbangunnya model psikososial anak dan terbentuknya multi intelegensia anak,” pesannya.
Dalilah juga mengajak para peserta untuk merenungi nilai-nilai dasar TK ABA, yaitu 1). Iman keyakinan yang terpancar pada sikap, 2). Ilmu internalisasi ditunjukkan kemajuan, 3). Amal memberi manfaat dunia-akherat.
Penanaman Karakter TK ABA: 1). Spiritualitas , penghayatan ilahiyah, 2). Kebaikan prilaku mulia, 3). Berkemajuan, misal kritis, suka bertanya, 4). Nasionalisme , semangat dan bangga bernegara Indonesia, 5). Perdamaian , berteman dan menolong.
Pada akhir materi, Dalilah kembali mengingatkan kepada seluruh stakeholder, bahwa seluruh bentuk kegiatan KB-TK harus mengarah pada terlaksananya maksud dan tujuan persyarikatan. Karenanya pengelola yang terdiri dari pimpinan , guru maupun karyawan berkewajiban melaksanakan misi utama persyarikatan sebagai misi dakwah.
Dia berpesan, pimpinan, guru, maupun karyawan KB dan TK Aisyiyah adalah orang-orang yang mendapat amanat persyarikatan sesuai keahlian atau profesinya.
“Untuk mengelola agar KB-TK sejalan dengan misi, tujuan, nilai dasar dan karakter sesuai kebijakan organisasi dengan semangat amanah, melaksanakan kepercayaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan,” tuturnya.
Amanat Ketua PWA Jatim bagi Pengelola KB dan TK Aisyiyah
Berikut Amanat Ketua PWA Jatim pada Peserta Webinar Peneguhan Ideologi Guru dan Karyawan AUA yang digelar PDA Kabupaten Gresik :
1). Pengelola, pimpinan dan karyawan KB-TK ABA dituntut memiliki komitmen pada misi persyarikatan dan memahami fungsi amal usaha secara tepat, bukan semata-mata sebagai sarana mencari nafkah atau ma’isyah yang sama sekali tidak peduli dengan tugas-tugas serta kepentingan persyarikatan.
2). Pimpinan, guru, karyawan harus menciptakan suasana kehidupan islami pada KB-TK yg menjadi tanggung- jawabnya dalam pelayanan dan aktifitas harian.
3). Pimpinan dan karyawan hendaknya memiliki loyalitas dan kesetiaan memelihara, mengembangkan amal usaha sebagai wujud hablun minallah dan hablun minan-nas.
4). Pimpinan dan karyawan wajib menunjukkan keteladanan, menghormati hak-hak sesama, memiliki kepedulian yang tinggi sebagai cermin dari sifat ihsan, ikhlas, dan ibadah.
5). Seluruh pimpinan, guru, karyawan selalu memperbanyak silaturrahim, membangun ukhuwah yg harmonis tanpa mengurangi ketegasan dan tegaknya sistem dalam penyelenggaraan amal usaha.
6). Seluruh pimpinan, guru, karyawan, selain menjalankan aktivitas pekerjaan rutin, juga membiasakan kegiatan taqarrub ilallah: pengajian, tadarrus, kajian islam dan amaliah lainnya yg diadakan amal usaha dan persyarikatan.
7). Sebagai kader , pimpinan, guru, karyawan semestinya turut aktif di kegiatan organsasi.
8). Pimpinan KB-TK Aisyiyah wajib mengembangkan amal usaha yg menjadi tanggungjawabnya dengan semangat fastabiqul khairat untuk memenuhi tuntutan pendidikan berkemajuan.
9). Sebagai amal usaha yang menghasilkan keuntungan pimpinan, guru, karyawan KB-TK berhak mendapat nafkah sesuai tata aturan persyarikatan berdasarkan kemampuan dan keadilan, membuat laporan keuangan dan siap diaudit sesuai aturan yang berlaku. (*)
Penulis Lilik Isnawati Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni