Anggota DPR-Bupati Lamongan Bertemu Cari Solusi Banjir Lamongan yang tahun ini sudan menimpa tujuh kecamatan.
PWMU.CO – Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PAN Prof Zainuddin Maliki bertemu Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, di Pendopo Kabupaten Lamongan, Ahad (2/1/2022).
Pertemuan yang juga diikuti Sekretaris Daerah Lamongan Mohammad Nalikin itu membahas banjir Lamongan yang tahun ini mulai merendam Babat, Sekaran, Karanggeneng, Kalitengan, Turi, Karangbinangun, dan Glagah.
“Pada tahun-tahun sebelumnya banjir terjadi sekitar bulan Februari tetapi beberapa tahun terakhir sudah terjadi sejak bulan November-Desember banjir telah menggenangi sejumlah wilayah di Kecamatan Babat,” ungkap anggota legislatif asal Dapil Jatim X, Lamongan-Gresik ini.
Pembicaraan difokuskan kepada penyelesaian jangka pendek dan jangka panjang. Untuk solusi jangka pendek, Pemda Lamongan akan memaksimalkan penggunaan pompa air dan memastikan seluruh dam yang ada dibuka dan bisa berfungsi memperlancar aliran air dengan baik.
Karena banjir di Lamongan antara lain disebabkan luapan Bengawan Solo, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lamongan juga meminta bantuan penyediaan pompa air dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Zainuddin mengatakan, dengan terus meningkatnya intensitas banjir, Lamongan membutuhkan pompa air dengan kapasitas yang tinggi. Dibutuhkan sejumlah rumah pompa air dengan kapasitas besar, mulai dari pompa air berdaya sedot 1.000 hingga 4.000 liter per detik.
Sebagai kawasan hilir Lamongan menerima beban yang disebabkan suplai air hujan yang berpotensi menjadi banjir dari Ngawi, Bojonegoro,Tuban, dan sekitarnya. Oleh karena itu kebutuhan rumah pompa ini memerlukan dukungan dari APBD maupun APBN.
“Kami turut mendesak agar pemerintah dan maupun provinsi untuk memberi dukungan anggaran,” kata Zainuddin Maliki.
Dia menegaskan, mengembalikan sejumlah fungsi rawa seperti rawa Semando, Sekaran, dan lain-lain juga merupakan kunci penyelesaian banjir di kawasan ini.
Sebagian rawa tersebut selama ini ada yang berubah fungsi menjadi lahan pertanian dan tambak ikan. Ditambah dengan terjadinya pendangkalan, menjadikan rawa-rawa itu tidak bisa berfungsi sebagai tempat penyerapan dan penampungan air dengan baik.
Baca sambungann di halaman 2: Butuh Uluran Tangan Pemprov Jatim