Begini Hari Pertama PTM di SD Musix Surabaya, laporan Basirun, kontributor PWMU.CO dari SD Musix Surabaya.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix) Surabaya memulai pembelajaran tatap muka (PTM), Senin (3/1/2022). Sejak sepekan menjelang PTM sekolah telah mempersiapkan sarana dan prasarananya sesuai standar protokol kesehatan.
Seperti menyediakan tempat cuci tangan dan sabun sebelum masuk sekolah, handsanitizer di setiap sudut sekolah, dan tidak lupa termogan untuk mengukur suhu tubuh.
“Ustdaz-Ustadzah, saya mohon setiap ruang belajar dipersiapkan sebaik mungkin,” imbauan Kepala SD Musix Munahar SHI mengingat agar persiapan PTM sempurna.
Senin pagi sudah tampak kesibukan beberapa petugas sekolah. Mereka melakukan aktivitas masing-masing. Seperti petugas satpam—dengan seragam pakaian dinas harian (PDH) dilengkapi rompi warna hijau dipadu dengan garis-garis warna biru—telah berjaga di gerbang sekolah. Petugas kebersihan juga datang lebih awal dari biasanya.
Suasana Hari Pertama PTM
Pukul 06.00 para guru dan siswa mulai berdatangan. Anak-anak diatar oleh orangtua sampai di depan pintu gerbang. “Silakan cuci tangan dengan sabun sebelum masuk Sekolah ya, Nak!” arahan Imam Syafi’I, koordinator satpam pagi itu.
Para guru dengan ramah menyambut kehadiran siswa dengan senyum dan kalimat sapaan yang ramah. Seluruh siswa yang hadir mamakai masker berjalan menuju ruang kelas dengan tertib dan selalu jaga jarak.
Tepat pukul 06.45 setiap kelas telah memulai doa belajar dan pebiasaan pagi hari dengan murajaah dan hafalan al-Quran. Kemudian dilanjutkan materi sesuai jadwal yang tekah dususun oleh Kepala Urusan Kurikulum SD Musix.
Orangtua pun menanggapi positif kegiatan PTM pagi itu. Seperti disampaikan Sefta Herlina, ibunda dari Putri Liona Candrawati, siswa kelas V. “Liona bilang, lebih baik PTM ustadz, lebih jelas dan tidak terkendala signal. Awal masuk dengan jam panjang tidak terasa capek, ketemu banyak teman,” ujarnya.
Di akhir pembelajaran hari ini Munahar melakukan evaluasi. “Hari ini kita telah melakukan PTM 50 persen plus, hal ini didasarkan pada data vaksinasi dan surat persetujuan tatap muka dari orangtua,” ujarnya.
Itu artinya, sambungnya, selain yang belajar offline juga masih ada yang online. “Oleh sebab itu, baik siswa yang belajar offline maupun yang online harus mendapatkan hak belajar yang sama. Kekurangan yang terjadi pada hari ini, kita perbaiki pada pelaksanaan PTM besok,” katanya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni