Menyusun Tim Andal oleh Joko Intarto, Direktur Jagaters Academy dan fundrising Lazismu.
PWMU.CO– Akhirnya selesai juga ’perburuan’ itu. Hari ini saya selesai menyusun tim andal terdiri penulis, fotografer, illustrator, dan grafis untuk Jagaters Academy. Seluruh tim telah siap bekerja mulai Senin pekan depan.
Jagaters Academy adalah divisi baru Jagaters yang akan fokus pada dua bidang usaha. Pertama, produksi buku cetak (book) maupun e-book. Kedua, kursus online melalui fasilitas video conference.
Produksi buku akan fokus pada buku motivasi bertema The Story of Exellence dan wedding book dengan tema The Story of Love. Sedangkan kursus online akan fokus pada pengembangan program kursus yang saat ini sudah berjalan, yakni kursus kuliner.
Buku adalah karya jurnalistik yang berbeda dengan koran atau majalah karena umur buku tidak terbatas. Buku produksi tahun berapa pun bisa dinikmati sampai kapan pun. Karena itu, membangun tim produksi buku lebih sulit. Terutama, untuk mendapatkan tim penulis dan tim desain grafis.
Untuk memperoleh tim produksi buku, saya mantengin beberapa postingan sahabat-sahabat saya di Facebook dan Instagram. Dari beberapa orang yang saya kenal, saya tertarik dengan postingan salah satu orang. Terutama: konsep ilustrasinya. Berarti teman saya ini punya tim desain grafis yang bisa diandalkan.
Saya pun memberi tantangan untuk mengirimkan konsep desain bertema The Story of Exellence yang terdiri atas cover depan, cover belakang dan halaman bab pertama isi buku. Senin depan konsep harus selesai. Mereka sanggup. Alhamdulillah.
Divisi buku sempat saya seriusi sebelum pandemi. Dengan tim bongkar pasang, produksi bukunya tidak bisa banyak. Setahun rata-rata tiga buku. Tertinggi hanya delapan buku. Padahal target saya bisa menghasilkan 12 judul setahun.
Sejak pandemi, divisi buku boleh dibilang mati suri. Jagaters Books (nama lamannya) hanya menghasilkan satu judul buku pada tahun 2020. Tahun 2021 benar-benar mati. Tingginya jumlah produksi virtual event – lebih dari 3.800 kegiatan – selama setahun benar-benar menguras energi.
Kini saya sedikit lega. Apalagi kalau tim produksi buku akhirnya benar-benar bisa istiqomah. Kendala terbesar tim produksi memang hanya dua: Tidak sabaran dan senang lompat pagar. (*)
Editor Sugeng Purwanto