PWMU.CO– Kajian online Al Islam membahas perkaderan diadakan oleh karyawan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan pada Kamis (6/1/2022).
Hadir sebagai pembicara Ketua Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Daerah Muhammadiyah (MPK PDM) Lamongan Fathurrahim Syuhadi. Kajian diikuti semua karyawan RS Muhammadiyah Lamongan.
Di awal paparan kajian online, Fathurrahim mengutip firman Allah swt dalam surat Ash-Shaf ayat 4
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِهٖ
صَفًّا كَاَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَّرْصُوْصٌ
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang jihad di jalanNya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh.
Kemudian dia juga mengutip pernyataan Ketua PP Muhammadiyah 1968-1990, AR Fachruddin. ”KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah bukan sekadar untuk memperbanyak sekolah dan perguruan tinggi, bukan pula memperbanyak rumah sakit, rumah yatim, tetapi kiai mendirikan Muhammadiyah untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, sehingga sekurang-kurangnya manusia Indonesia dapat mewujudkan masyarakat utama, adil, makmur berjalan menurut garis yang diridhoi Allah.”
Rahim, sapaan akrabnya, mengatakan, kaderisasi menjadi program yang penting dan strategis. ”Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi munkar dan tajdid bersumber pada al-Quran dan as-Sunnah,” katanya.
Dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah Bab II pasal 4 ayat 1 dijelaskan, Muhammadiyah harus selalu bergerak untuk membangun kemajuan.
Kader Bermutu
Dalam gerakannya itu, kata dia, Muhammadiyah membutuhkan keberadaan kader-kadernya yang bermutu dan konsisten.
Kader yang bermutu dan konsisten bersumber dari pertama, keluarga yang samawa. Kedua, produk dari lembaga pendidikan (ponpes, perguruan tinggi). Ketiga, melalui pendidikan dan latihan. Keempat, mengikuti perkaderan (Baitul Arqam, Upgrading). Kelima, ditempa di AUM
”Siapa kader potensial itu?Kader potensial itu berada di Organisasi Otonom (Ortom), Amal Usaha Muhammadiyah seperti rumah sakit, lembaga pendidikan, dan berada di basis anggota yaitu Ranting. serta Forum Kajian,” ujarnya.
Menurut dia, keberadaan kader itu bukan saja untuk kelangsungan regenerasi dan suksesi kepemimpinan juga penambahan personal yang memperkuat barisan dakwah dan jihad yang terorganisasi.
”Keberadaan kader di AUM Kesehatan bagi Persyarikatan sangatlah penting, karena para karyawan itulah ujung tombak dakwah amar makruf di lingkungan AUM, dan lingkungan keluarganya,”ungkapnya.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Sugeng Purwanto