Tukar Kado yang Bikin Heboh Family Ghatering SD Musix Surabaya, laporan Basirun, kontributor PWMU.CO Surabaya.
PWMU.CO – Tukar kado menjadi salah satu acara yang bikin heboh Family Gathering SD Muhammadiyah 6 (SD Musix) Gadung, Surabaya, yang digelar di Ballroom Metro Park View Hotel, Semarang, Sabtu (15/1/2021).
Malam itu, di ruangan seluas sekitar 500 meter persegi meja-meja bundar berwarna merah yang tertata rapi sudah terisi oleh guru, karyawan bersama keluarganya.
Terpampang di sisi panggung backdrop bernuansa hijau tentara bertuliskan ‘Family Ghatering Rajut Kebersamaan Wujudkan Sekolah Terbaik di Indonesia’.
“Silakan, ustadz dan ustadzah mengumpulkan kado di tempat yang sudah kami sediakan,” kata Puspitawati SPd, guru yang menjadi MC mengawali acara.
Untuk mepercepat pengumpulan kado, Halimatus Sa’diyah, putri Darmaji SPd, ‘menjemput’ kado di kamar peserta yang belum mengumpulkan, agar acara tukar kado bisa segera dimulai.
Luluk Humaidah SPdI—Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo—tampak di barisan meja paling. Dia sibuk menyiapkan lot-lotan untuk pengundian hadiah,
“Nanti sebelum mengambil kado, silakan ambil nomor yang kami siapkan. Kemudian silakan ambil kado sesuai dengan nomornya,” kata istri almarhmum Nadjib Hamid itu. Secara bergiliran peserta pun family ghatering mengambil nomor sesuai arahannya.
Setelah semua mendapat nomor, peserta saling membuka kado masing-masing. Kehebohan pun terjadi.
“Adik, kamu dapat apa?” tanya Lala, panggilan Nuzula Sakinah putri Hidayatunnikmah SAg.
“Alhamdulillah, saya dapat handuk, warna merah lagi!” jawab Muhammad Dimas Satriyo Pratama putra Khusnul Khotimah.
“Kenapa kamu kok seneng, kan cuma handuk?” tanya Lala
“Karena di rumah saya belum ada handuk warna merah” jawab siswa SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo ini.
“Lha, Mbak Lala dapat apa?” balas Dimas.
“Nih, aku dapat ini, Dik” Jawab Lala sambil menunjukkan tasnya.
“Kebelun saya sudah punya sih, tapi karena ini kenang-kenangan ya, saya simpan dhek!” jelas Lala yang penghobi editing video itu.
Jarum jam sudah pukul 23.00 acara segera diakhiri dan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Luluk Humaidah. Dia memimpin doa dengan khidmat sampai tak kuasa menahan air mata. Para peserta menuju kamar masing-masing karena esoknya masih akan melanjutkan agenda wisata.
Baca sambungan di halaman 2: Amanah demi Kebersamaan