PWMU.CO – Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Jawa Timur langsung mendatangi para donatur. Seperti halnya pada penyerahan donasi (sumbangan) untuk korban banjir Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dari SD Muhammadiyah 1 Bangkalan, Madura.
Ketua Lazismu PWM Jatim drh Zainul Muslimin datang langsung ke Bangkalan dan menerima donasi senilai Rp 4 juta dari siswa SDM 1 Bangkalan. Penyerahan donasi disaksikan langsung oleh para guru dan jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bangkalan, Kamis (5/1).
(Baca: PP Diwakafi 50 Hektar dari Muallaf Tionghoa, Inilah Master Plan Pengelolaannya)
”Kalau ada yang bilang kenapa mesti diambil langsung? Kan itu tidak praktis dan biayanya (cost) mahal, ya ndak apa-apa! Memang kita sedang belajar mengapresiasi dan belajar menghargai prestasi saudara-saudar kita yang berderma. Seberapapun nilainya itu tidak penting. Apalagi ini Madura. Jadi sesuatu banget bagi Lazismu Jatim,” katanya kepada pwmu.co, Jum’at (6/11).
drh Zainul pun mengakui bahwa kedatangannya telah lebih dulu dijadwalkan sebelumnya. ”Saya sudah janjian cukup lama untuk datang ke Bangkalan dalam rangka menerima penyerahan donasi bagi korban banjir Bima dari siswa-siswi SD Muhammadiyah 1 Bangkalan. Dan kebetulan sore waktu itu pas kosong,” jelasnya.
drh Zainul menegaskan, untuk biayai pengumpulan donasi Bima di Bangkalan ini sendiri tidak diambilkan dari uang donasi dari para donatur. Bukan juga dari uang pribadi. Lalu dari mana uangnya? ternyata biaya pengumpulan donasi peduli Bima itu didapat dari PT PAL.
Usut punya usut, drh Zainul pada pagi harinya diminta mengisi pengajian di PT PAL. ”Masya Allah. Allahu Akbar. Tadi pagi Dokter Tjatur telepon, saya diminta menggantinya ngisi pengajian di PT PAL. Alhamdulillah. ada uang transportnya. Yang 1/3 kita kasihkan ke jamaah pengajian sebagai hadiah game-game. Sedangkan yang 2/3 dipakai ongkos nyebrang dan beli bensin. Jadi terima kasih untuk PT PAL,” tuturnya.
”Sementara untuk makan siang tentu nggak perlu, nanti dijamak ta’khir saja, karena petugas atau pengurus yang mengambil donasi sudah obesitas,” lanjutya sembari tertawa lepas.
drh Zainul mengungkapkan misi Lazismu adalah agar donasi dari para donatur itu semuanya (utuh) bisa sampai ke yang dituju. (aan)