PWMU.CO – Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi ajak remaja pandai bersyukur melalui program rutin Kajian Remaja yang dilaksanakan, Sabtu (22/1/2022). Kajian bertema Mengembangkan Budaya dalam Bersyukur ini bertempat di Masjid KH Ahmad Dahlan Banyuwangi .
Anggota Departemen Dakwah Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Banyuwangi Roudhotul Jannah mengawali materinya dengan mengajukan pertanyaan: sudahkah kita bersyukur hari ini.
“Mari semuanya merenung tentang pertanyaan itu. Ternyata sebagian besar belum ya. Mari kita bersyukur setiap hari untuk nafas, kesehatan, makanan, sekolah, keluarga, kerabat dan semua yang dimiliki hingga hari ini,” ujarnya.
Peserta kajian selanjutnya diminta untuk menulis 10 rasa syukur atas nikmat yang telah dirasakan. Kemudian perwakilan tiga peserta membacakan hasil tulisan tersebut.
“Tugas yang penting juga untuk semua peserta adalah setiap hari sebelum tidur menulis lima rasa syukur yang dirasakan,” ungkapnya.
Tiga Cara Bersyukur
Menurutnya hakikat syukur adalah menggunakan nikmat yang dikaruniakan Allah swt untuk berbuat ketaatan kepada Allah guna mendekatkan diri kepada-Nya.
“Dalam al-Quran banyak menjelaskan tentang syukur. Diantaranya di Surat Ibrahim ayat 7 yang artinya Dan ingatlah juga, tatkala Tuhanmu memaklumkan sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih,” sitirnya.
Cara bersyukur itu, sambungnya, ada tiga. Pertama syukur dengan hati. Menyadari segala bentuk yang datang adalah bagian dari anugerah Allah swt.
“Kedua syukur dengan lisan. Rasa syukur yang diucapkan dengan lisan alhamdulillah. Dan ketiga syukur dengan perbuatan. Berarti mampu menjadikan dan menggunakan segala bentuk gerak tubuh, mulai dari mata, tangan, kaki, dan bagian organ tubuh lainnya untuk beribadah pada Allah,” paparnya.
Manfaat Syukur
Manfaat rasa syukur, lanjutnya, adalah memberikan perasaan nyaman, menciptakan emosi yang positif dan dapat membentuk pola pikir sukses.
“Juga menjadikan hati tenang, menjauhkan diri dari penyakit hati, hidup menjadi lebih berkah, menjalani hidup lebih santai, ditambahkan nikmat oleh Allah dan merasakan kesejahteraan hidup,” jelasnya.
Di akhir materi, peserta kajian remaja d ajak bernyanyi bersama dengan judul Bersyukur kepada Allah. “Bukan bahagia yang menjadikan kita bersyukur. Tetapi dengan bersyukur akan menjadikan hidup kita bahagia,” pesannya.
Sementara itu Pengurus Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Banyuwangi Rizkiyah Husnul Laili mengharpkan peserta kajian remaja ini yang hadir akan semakin bertambah.
“Semoga untuk Kajian Remaja selanjutnya peserta bisa bertambah banyak dan bersemangat menimba ilmu. Dan semoga ilmu yang didapatkan bermanfaat dan berkah untuk kita semua,” harapnya. (*)
Penulis Roudhotul Jannah. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.