PWMU.CO – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dilakukan oleh Muhammadiyah seabad yang lalu. Ini berarti Muhammadiyah lebih cerdas 100 tahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan KH Drs Shodikin MPd saat memberikan sambutan pada Rapat Kerja Pimpinan Cabang (Rakerpimcab) Muhammadiyah Babat Kabupaten Lamongan.
Rakerpimcab bertema Menjaga Ghirah, Mencerahkan Arah Persyarikatan ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 1 Babat, Selasa (1/2/2022). Kegiatan ini dihadiri oleh Pimpinan Cabang, Ketua dan Sekretaris Majelis, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), Ketua dan Sekretaris Ortom dan Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-PCM Babat.
Selain Ketua PDM Lamongan, juga hadir anggota DPR RI Prof Zainuddin Maliki, anggota DPRD Propinsi Jatim Drs Amar Syaifudin MM dan anggota DPRD Kabupaten Lamongan Drs H Husnul Aqib.
Konsolidasi Hati
Menurut KH Shodikin sepanjang Muhammadiyah masih berdasar pada al-Quran dan as-Sunnah, aqidah umat serta ibadahnya masih shahih.
“Selama itu pula Muhammadiyah tetap pada rel perjuangannya yang selalu meneladani akhlakul kharimah rasulullah,” ujarnya.
Kalau pemerintah, lanjutnya, mengenal IPM (indeks pembangunan manusia) yang bersumber pada data pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat, maka Muhammadiyah seabad lalu sudah membangun negeri ini dengan konsep IPM tersebut.
“Pertama yang dikerjakan oleh Muhammadiyah adalah pendidikannya. Kemudian kesehatan melalui PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini berarti Muhammadiyah lebih cerdas 100 tahun sebelumnya,” paparnya.
Dia menegaskan kalau kita mau besar maka harus melakukan konsolidasi hati. Hal itu harus dilaksanakan di semua jenjang tingkatan, baik pimpinan, AUM, majelis, lembaga dan ortom.
“Kalau konsolidasi hati sudah selesai baru kita lanjut ke konsolidasi pikiran biar nyambung semuanya,” tuturnya.
Selesaikan Persoalan Bangsa
Sementara itu Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat Drs H Abdul Ghofar mengatakan rakerpimcab ini merupakan program terakhir di tahun 2021.
“Kita saat masuk di era destruksi atau perusahaan fundamental. Hal ini diakibatkan karena perkembangan teknologi,” ungkapnya.
Sedangkan Sekretaris Kecamatan Babat Gatot Sugiharto menyatakan selama ini pemerintah banyak dibantu amal usaha Muhammadiyah (AUM).
Muhammadiyah selalu siap membantu menyelesaikan persoalah negara dan bangsa. Dengan ini pula kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Muhammadiyah. (*)
Penulis M Faried Achiyani. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.