PWMU.CO – SD Mugeb gelar Living Quran Kisah Ashabul Kahfi yang diikuti siswa kelas I-VI secara online via zoom, Jumat (11/2/22).
Kegiatan SD Muhammadiyah 1 GKB (Mugeb) Gresik ini mendatangkan narasumber anggota Majelis Tabligh PDM Lamongan Fatih Futhoni SPdI MPd. Dia menjelaskan Ashabul Kahfi merupakan penghuni gua yang aman. Ashabul yang artinya penghuni dan kahfi adalah gua.
“Kisah Ashabul Kahfi menceritakan tujuh pemuda yang beriman kepada Allah dan ditidurkan dalam gua selama sekitar 309 tahun karena mempertahankan keimanannya,” paparnya.
Para pemuda tersebut, lanjutnya, bersama seekor anjingnya diselamatkan Allah SWT dari kejaran Raja Diqyanus yang dzalim yang memaksa rakyatnya menyembah berhala. Gua tempat para pemuda mengungsi itu berada di negeri Yordanin.
Pada kesempatan kali ini, Fatih juga memaparkan tujuan Allah SWT selain untuk menyelamatkan mereka dari kesesatan yakni sebagai suri tauladan serta bukti bahwa keajaiban besar bisa terjadi kepada orang beriman.
Antusiasme Siswa
Kegiatan Living Quran ini diikuti siswa dengan antuasias. Seperti ditunjukkan siswa kelas VI-Venus, Rafi Nabighah. Dia bertanya, jika ibu adalah salah satu pintu surga apakah anak yang sudah ditinggal ibu sejak lahir surganya tertutup.
“Pintu surga tidak akan tertutup bagi anak yang ditinggalkan sejak lahir dan bentuk bakti seorang anak kepada orangtua yang sudah meninggal adalah menjadi anak yang berbakti dan mampu menghadiakan doa untuk orang tuanya sebagai jaminan surge,” jawabnya.
Pertanyaan serupa juga diajukan Gaza Madrista Fissilmi Kaffah siswa kelas V Australia. Dia menanyakan jika hati orangtua yang hatinya tersakit itu doanya terkabulkan dan apakah doa anak yang tersakiti oorangtua akan dikabulkan.
“Kita semua menyadari, bahwa orangtua memiki hak yang tinggi atas kita. Kita berkewajiban untuk bakti dan patuh kepada mereka selama yang mereka perintahkan adalah kebaikan. Sampaikan curhatan berkaitan masalah Anda dengan mereka dengan bahasa yang santun. Tampakkan sikap penghormatan dan kasih sayang,” jawab Fatih
Harapan Sekolah
Kepala SD Mugeb, M Nor Qomari SSi mengatakan tujuan kegiatan ini untuk mengenalkan kepada siswa kisah-kisah yang terdapat pada al-Quran, kisah-kisah Nabi dan Rasul, shirah nabawi maupun sahabat.
“Kegiatan ini juga menumbuhkan pentingnya kita mengenal dan mengetahui kisah Ashabul Kahfi yang terkandung dalam al-Quran, kisah 7 pemuda yang sembunyi di dalam gua,” tuturnya.
Ari, sapaan akrabnya, kemudian menyampaikan rencana sekolah dalam mengembangkan kegitan Living Quran ini.
“Living Quran merupakan program bulanan di semester 2 ini. Harapannya program berjalan dengan istiqomah dengan kisah-kisah lainnya, setelah sukses dengan kisah pasukan ababil dan Ashabul Kahfi. Konten-konten sebagian berasal dari feedback siswa,” ucapnya.
Sebagai sekolah ramah anak, sambungnya, kita harus memberikan pembelajaran yang bervariasi dan berbeda kepada siswa tidak hanya pembelajaran di dalam kelas saja.
Melibatkan Orangtua
Ari menjelaskan orangtua pastinya memiliki pengalaman yang banyak. Maka dengan melibatkan langsung orangtua, tentunya sangat senang dan anak-anak bisa belajar banyak hal baru dari mereka.
Wakil kepala sekolah bidang pengembangan pembiasaan karakter (PPK), Nur Hamida SPd mengatakan tujuan acara untuk mengajak anak mengetahui kandungan al-Quran. “Oleh karena itu kita sebagai umat muslim harus mengamalkan al-Quran dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Mida, sapaan akrabnya, memaparkan kegiatan ini, al-Quran tidak hanya sekadar bacaan tetapi sebagai tuntunan dalam hidup.
“Karena Living Quran merupakan kajian peristiwa sosial terkait dengan kehadiran al-Quran. Umat muslim tidak hanya menyimpan al-Quran di dalam almari yang sepi dibaca apalagi diterapkan. Karena segala perilaku kehidupan kita juga dapat mencerminkan isi dalam al-Quran sehingga dapat menciptakan masyarakat yang qur’ani,” tandasnya. (*)
Penulis Novelia Nur Anggraeni. Co-editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.