PWMU.CO – SDMM Datangkan Empat Dokter di Pelatihan Ini. SDMM mengadakan Pelatihan Dokter Kecil dengan mendatangkan dr Muhammad Reza, dr Muhammad Riswanda Yuna Febrian, dr Mayori R, dan dr Fajar Adi, Senin (14/2/22).
Dalam acara yang digelar secara daring dari Aula SD Muhammadiyah Manyar (SDMM), siswa menyimak penjelaskan dokter yang datang dari berbagai latar belakang kampus kedokteran seperti Unair. Para siswa berseragam serba putih Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Riswanda, dalam paparan materinya, menjelaskan arti dari lingkungan sehat adalah lingkungan yang tidak tercemar sehingga kita mampu produktivitas naik. Tidak tercemar sampah air limbah atau kotoran.
Dokter yang pernah sekolah di SMA Negeri 1 Bojonegoro ini juga menjelaskan seperti apa rumah yang sehat atau lingkungan rumah yang sehat.
“Adalah rumah yang tidak bocor, lantainya bersih, ventilasi dan pencahayaan yang memadai serta adanya air bersih, adanya sampah yang bersih yang selalu dibuang secara berkala tidak menumbulkan bau yang terakhir adalah pengolahan limbah air yang memadai,” ujarnya.
Riswanda memaparkan kegiatan sehat dalam rumah adalah sering untuk membuka jendela agar sirkulasi udara selalu segar, serta memasang kasa nyamuk, menjemur kasur agar terhindar dari jamur dan kutu dan tidak merokok dalam rumah.
“Saya sering di rumah sakit banyak pasien anak-anak yang sesak nafas karena orangtuanya merokok didalam rumah,” terangnya.
Kesehatan Air
Selain menjelaskan tentang kesehatan dalam rumah, Riswanda juga menjelaskan tentang seperti apa kesehatan air yang sangat vital di rumah.
“Karena air berguna banyak seperti digunakan mandi dan mencuci pakaian sehingga diusahkan di rumah ada air bersih seperti dari PDAM, usahakan untuk tidak tercemar zat lain dan tidak boleh ada pemborosan air.”
Mengenai sampah, dia mengungkapkan perlunya kita memilah sampah berdasarkan 3 macam. Organik contohnya daun-daunan dan sisa buah, nonorganik adalah seperti kertas dan pelastik dan yang ketiga adalah B3 bahan berbahaya dan beracun seperti battery dan bahan-bahan kimia lainnya.
Dokter yang memiliki usaha food truck (usaha makanan dengan mobil) ini juga mengenalkan kepada anak-anak tentang berbagai penyakit yang timbul dari pencemaran contohnya diare.
“Ini timbul karena jajan yang sembarangan di luar, terkontaminasi karena penjual habis pegang yang kotor, serta ada lagi penyakit lain seperti kulit, kita harus sering ganti baju saat berkeringat dan juga mandi yang rutin seperti dua kali sehari pakai sabun, karena keringan yang banyak bisa menimbulkan jamur dan gatal-gatal,” jelasnya.
Kelas Harus Bersih
Selain kulit, Riswanda juga menjelaskan penyakit lain seperti sakit mata karena air tercemar saat mandi dan cuci muka.
“Selain sakit mata, ada lagi penyakit cacingan juga dari air yang tercemar jadi telur cacing yang masuk ke penceranaan. Jadi hilang nafsu makan badan jadi kurus dan bisa lemah. Selain itu ada lagi demam berdarah dan malaria dari nyamuk yang dari genangan air yang tidak dibuang seingga muncul jentik-jentik sehingga timbul demam berdarah,” katanya.
Untuk ruang kelas, dia memaparkan seperti apa kelas yang sehat itu. Salah satu yang terpenting adalah kelas harus selalu dalam keadaan bersih.
“Kan biasanya ada piket kebersihan, nah bergantian siapa yang hari ini membersihkan kelas,” tuturnya.
Selain kebersihan kelas, sambungnya, juga pencahayaan yang cukup, kapasitas murid juga tidak terlalu banyak agar tidak saling tertular, ventilasi udara juga lancer sehingga jika ada virus bisa keluar karena sirkulasi udara dan juga kantin yang sehat aman dan bersih dimana sekolah juga harus ada tempat cuci tangan dan toilet yang higenis.
Tidak lupa, Riswanda juga mensosialisasikan tentang gejala covid-19 yang berawal dari demam juga flu. Kaka sering-seringlah untuk cuci tangan pakai sabun.
“Hindari sentuhan pada mata, hidung dan mulut, hindari berkurumun, jaga jarak dan yang terakhir adalah Jangan lupa selalu memakai masker,” tandasnya. (*)
Penulis Zaki Abdul Wahid. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.