Iradah Pemimpin, Kunci Maju Tidaknya Cabang dan Ranting, Liputan Sayyidah Nuriyah Kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr M Saad Ibrahim ikut membuka Cabang Ranting Muhammadiyah Virtual Awards & Expo IV 2022 Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sabtu (19/2/22).
Kegiatan yang berlangsung hybrid malam itu mengangkat tema ‘Membangun Cabang dan Ranting yang Tangguh dalam Menghadapi Era Disrupsi’. Para Pimpinan Cabang Ranting Muhammadiyah mengikuti acara lewat Zoom maupun Youtube.
Dalam kesempatan itu, Saad—panggilan akrabnya—menilai Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) punya tugas mulia karena memacu cabang-ranting berkembang pesat.
Jawaban Dinamika Cabang Ranting
Dinamika perkembangan cabang dan ranting yang terjadi membuat Saad bertanya, “Mengapa ada cabang dan ranting yang maju, biasa saja, ada juga yang justru berada pada garis di belakang?”
Menurut dia, Yasin ayat 82 dapat menjawabnya.
اِنَّمَاۤ اَمۡرُهٗۤ اِذَاۤ اَرَادَ شَیْــٴً۬ــا اَنۡ يَّقُوۡلَ لَهٗ كُنۡ فَيَكُوۡنُ
Artinya, “Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, ‘Jadilah!’ Maka jadilah sesuatu itu.”
Belajar dari ayat itu, Saad mengimbau ranting hingga pusat harus memulai dengan al-iradah. “Dalam konteks berakhlak dengan akhlak Allah, karena Allah memulai sesuatu dengan iradah,” imbuhnya.
Dia lantas mengutip tulisan Yusuf Al Qardawi, “Manusia itu tidak ada apa-apanya kecuali manusia itu punya kemauan.”
Artinya, tinggi-rendahnya kedudukan seseorang ditentukan tinggi-rendahnya al-iradah dalam dirinya. “Semakin tinggi al-iradahnya, semakin tinggi posisi orang itu,” ujarnya. Begitupula sebaliknya.
Baca sambungan di halaman 2: Kunci Cabang Ranting Maju