PWMU.CO – Seru dan asyik, belajar membuat surat undangan di kelas V Ar Royyan SD Muhammadiyah 3 Wage (Ikrom), Taman, Sidoarjo. Jumat (18/2/22).
Di dalam kelas, setelah menayangkan video, Dwi Fitriyani SPd bertanya pada para siswa. “Dari video yang anak-anak lihat tadi, ada berapa jenis surat?” tanyanya.
“Ada tiga, Us. Surat resmi, setengah resmi, dan tidak resmi,” jawab anak – anak dengan antusias.
Dia melanjukan bertanya kepada siswa. “Apa setiap surat tadi memiliki ciri-ciri khusus?” tanya Ustadzah Yani, panggilannya.
“Ya, Us,” jawab siswa.
“Coba sebutkan apa saja ciri-ciri khusus jenis surat tadi. Yang pertama surat resmi dulu,” tanyanya lagi.
“Ada kop surat, Us,” jawab Huna, salah satu siswa. “Ada alamat surat, Us,” jawab Luzen, siswa yang lain.
Seru dan Asyik
Begitulah suasana pembelajaran di kelas V Ar Royyan SD Ikrom. Supervisor Pembelajaran SD Ikrom Muhammad Nasikin mengatakan, dalam kegiatan belajar mengajar di kelas tersebut, tampak berjalan sangat menarik dan interaktif, yakni antara guru dan siswa.
“Guru menggunakan media pembelajaran berupa video. Kombinasi warna yang ada dalam video tersebut sangat bagus. Warna-warna cerah, seperti kuning yang sangat dominan, sehingga video terlihat cerah dan menarik,” ujarnya.
Font tulisan, lanjutnya, dalam video itu juga sangat mudah dibaca. Transisi antar kalimat juga tidak terlalu cepat, sehingga siswa dapat mengamati dan membaca dengan baik. “Suaranya juga jernih. Selain media pembelajaran yang menarik, siswa juga sangat aktif dan antusias menjawab pertanyaan guru,” tambahnya.
Dalam pembelajaran, lanjutnya, Dwi Fitriyani SPd mengawalinya dengan mengucapkan salam, menanyakan kondisi, memberikan motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengaitkan pengalaman belajar siswa sebelumnya.
“Kemudian dia menampilkan materi pelajaran melalui video. Video pembelajaran tersebut tentang jenis-jenis surat, ciri khusus, dan contoh surat. Penggunaan media video untuk menarik perhatian siswa, dia juga hanya sebagai fasilitator, sehingga siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran,” paparnya.
Selain itu, sambung Nasikin, media pembelajaran yang digunakan menarik. Yakni mengaitkan dengan berbagai sumber, khususnya teknologi, yang membuat siswa bisa fokus ke video. “Pembelajaran sangat interaktif dan tidak monoton,” jelasnya.
Kunci Apersepsi
Menurutnya, pembelajaran berbasis teknologi harus dipertahankan dan bisa ditingkatkan. Karena pembelajaran tersebut merupakan ciri-ciri pembelajaran abad 21 selain 4C, yakni communication (komunikasi) , collaboration (kolaborasi), creativity (kreatifitas), dan critical thinking (berfikir kritis).
“Kunci kesuksesan guru dalam mengajar ada di awal, yakni saat membuka pembelajaran atau apersepsi. Guru tidak boleh langsung menyampaikan materi inti, tapi guru di awal pembelajaran harus mampu menciptakan kondisi yang nyaman, menyenangkan, dan membangun komunikasi dua arah yang baik,” terangnya.
Cara tersebut, kata dia, dapat dilakukan dengan menanyakan keadaan siswa, icebreaking, mengaitkan pembelajaran dengan hal-hal yang kontekstual. “Apalagi didukung dengan media pembelajaran yang menarik berbasis teknologi, baik PowerPoint atau video,” paparnya.
Di akhir pembelajaran tersebut, para siswa berkreasi membuat karya berupa surat undangan. Ada yang membuat undangan resmi dan ada juga tidak resmi. Sebagian besar siswa membuat undangan tidak resmi, yaitu undangan ulang tahun.
Dalam kegiatan tersebut, para siswa berkreasi mendesain kartu undangan yang mereka buat. Ada yang memberi ornamen bunga-bunga (floral) di pojok surat, bentuk font tulisan ‘undangan’ dan ada juga membuat gambar robot di dalamnya.
Mereka mengombinasikan berbagai pengalaman yang mereka miliki, lalu menuangkannya dalam surat undangan tidak resmi yang mereka buat. “Pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan bermakna,” tambah Nasikin.
Salah seorang siswa dari kelas V Ar Royyan SD Ikrom Qirani Razita membuat surat undangan tidak resmi, yakni undangan ulang tahun. “Pertama saya membuat bangun datar persegi. Di dalam bangun persegi tersebut, diberi tulisan ‘undangan’ dengan font yang tidak standar. Di setiap pojok lalu diberi ornamen bunga-bunga,” ungkap Zita, panggilannya.
Refleksi Bersama
Kaur Kurikulum SD Ikrom Presty Nurdiana SPd mengatakan, kegiatan supervisi ini merupakan bagian dari peningkatan kualitas pedagogi guru dalam penguasaan materi, cara mengajar, dan bentuk asesmen yang diberikan kepada siswa. “Setelah supervisi, guru yang disupervisi dan supervisor melakukan refleksi, bagian mana yang perlu diperbaiki dan mana yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan,” jelasnya.
Dia sangat berharap melalui supervisi ini, para guru bisa menjadi lebih baik dalam mengelola kelas. Baik dari cara mengajar, memberikan asesmen yang tepat, dan menggunakan berbagai media pembelajaran yang berbasis projek atau teknologi.
Beberapa penilaian dalam supervisi ini, lanjut dia, diantaranya administrasi kelas yang terdiri dari prota, promes, KKM, silabus, dan lainnya. Juga dalam penilaan proses pembelajaran yaitu tahap sebelum, selama pelaksanaan, dan sesudah supervise. “Sesuai dengan jadwal, supervisi pembelajaran guru-guru mulai bulan Februari hingga akhir Maret 2022. Semoga berjalan dengan lancar,” tuturnya. (*)
Belajar Membuat Surat Undangan di SD Ikrom, Penulis Muhammad Nasikin. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.