PWMU.CO – DMC RSA Bojonegoro sebagai relawan Muhammadiyah yang bergerak di bidang kebencanaan dan kemanusiaan melakukan latihan water rescue di dasar Bengawan Solo.
Latihan yang berlangsung pada Ahad, (13 dan 20/02/2022) ini bertujuan agar para relawan banyak berlatih serta memperkaya diri dengan ilmu dan ketrampilan.
Meskipun badai pandemi yang masih enggan usai serta padatnya kesibukan memberikan pelayanan di RS Aisyiyah Bojonegoro, sama sekali tidak menyurutkan semangat para relawan untuk berlatih. Hal ini terlihat dari antusias para anggota.
Latihan water rescue kali ini difokuskan pada belajar teknik mengoperasionalkan perahu karet. Latihan meliputi cara melipat perahu, menaikkan dan menurunkan perahu dari kendaraan, memompa perahu, memasang bahan bakar, menurunkan perahu ke dalam air, memasang dan menyalakan mesin, sampai dengan mengendalikan perahu saat di air dengan aliran cukup deras.
Untuk diketahui, DMA (Disaster Medic Committee) Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro mendapat amanat dari direktur berupa asset 2 perahu karet dengan kapasitas 5 penumpang mesin 15 PK serta kapasitas 12 orang dengan mesin 40 PK.
“Latihan ini sangat penting agar semua anggota paham tentang perahu karet. Jadi jika sewaktu-waktu dibutuhkan respon, semua siap”, ujar dr Pramono Apriawan W MKM, Chief DMC RSA Bojonegoro.
Jaga Protokol Kesehatan
Lokasi yang dipilih untuk pos pelatihan adalah di bawah Jembatan Sosrodilogo Bojonegoro. Tempat ini sangat strategis karena ada bidang datar untuk materi singkat dan persiapan perahu. Selain itu, area terbuka membuat kegiatan lebih aman dalam masa pandemi.
Meski demikian, seluruh anggota diingatkan untuk tetap menjada prokes selama kegiatan berlangsung. Pelaksanaan kegiatan dibagi dalam 2 kelompok, mengingat jumlah anggota DMC yang cukup banyak yaitu 46 orang. Ini dimaksudkan agar tidak ada kerumunan berlebih dan pembelajaran lebih maksimal.
“Seluruh anggota dijadwalkan dalam 4 sesi. Tanggal 13 Februari 2022 ada 2 sesi yaitu pukul 07.00-09.00 WIB dan pukul 08.00-11.00 WIB, PIC sen Sugeng, tanggal 20 juga 2 sesi dengan PIC Sen Juliono. Alhamdulillaah, 95% anggota bisa hadir dan berlatih”, tambah Sen Ilung, Kadiv Diklat DMC RSA Bojonegoro.
Dalam kesempatan tersebut, Bapak Rudi, Lazismu Bojonegoro juga ikut hadir dan ikut bergabung bersama DMC RSA Bojonegoro. Dia berharap, sinergi positif ini tetap terjaga sehingga One Muhammadiyah One Response (OMOR) di Kabupaten Bojonegoro benar-benar terwujud.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, akan dilakukan ekspedisi susur sungai dan latihan water rescue tingkat lanjut. Hal ini penting agar skill yang didapat tetap terjaga dan selalu siaga. Mohon doa restu semua. (*)
Penulis Fahtia Nur Rosyida Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni