PWMU.CO – 9 Sekolah Muhammadiyah jadi kandidat sekolah penggerak (PSP).
Hal ini disampaikan pada acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Sekolah Penggerak (PSP) yang diadakan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lamongan, Kamis (24/02/2022).
Kegiatan ini digelar dengan mengundang 77 kepala sekolah dasar (SD) dan kepala sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Lamongan.
Rincian peserta Bintek PSP terdiri dari 50 SD negeri dan 8 SD swasta, serta 9 SMP negeri dan 10 SMP swasta. Semua sekolah yang diundang berstatus sebagai kandidat untuk mengikuti PSP. Dari jumlah tersebut terdapat 9 Kasek Muhammadiyah jenjang dasar dan menengah.
Acara bertempat di Ruang Pertemuan Widyaloka Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan. Dengan pembicara utama Drs Mariyono MSi, Koordinator Fungsi Sistem Informasi dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur.
Banyak Perubahan Program
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Drs Shodiqin MPd dalam sambutannya menyampaikan, di dunia saat ini terjadi perubahan yang luar biasa, termasuk perubahan yang terjadi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Pendidikan Tinggi, dan Riset (Kemendikbud Dikti, dan Riset) RI.
“Maka kita harus mengikuti perubahan yang positif. Jika tidak maka kita menjadi korban perubahan,” katanya.
Lebih lanjut, Drs Shodiqin MPd menjelaskan, di Kemendikbud Dikti, dan Riset terjadi banyak perubahan program pendidikan yang bisa diambil dan diterapkan di sekolah.
“Di antara program-program itu ada Program Medeka Belajar, Program Sekolah Penggerak, Program Guru Penggerak, dan Assesment Nasional Berbasis Komputer (ANBK),” jelas pria yang juga Ketua PD Muhammadiyah Lamongan ini.
Dalam kesempatan tersebut, Drs Mariyono MSi sebagai pemateri tunggal dari LPMP Jawa Timur menyampaikan tujuan inti PSP adalah mewujudkan Visi Pendidikan Indonesia yaitu mewujudkan Indonesia maju, yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong-royong, dan berkebhinekaan global.
Kemudian Drs Mariyono MSi menjelaskan, ada tiga hal paling pokok yang akan dilalui oleh peserta dalam Program Sekolah Penggerak “Pertama pengenalan PSP, kedua mekanisme seleksi PSP, dan ketiga tata cara pendaftaran kepala sekolah PSP,” katanya.
Keunggulan Program Sekolah Penggerak
Drs Mariyono MSi menyampaikan keuntungan PSP merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Adapun rinciannya sebagai berikut:
- Program kolaborasi antara Kemdikbud dengan pemerintah daerah di mana komitmen pemda menjadi kunci utama
- Intervensi dilakukan secara holistik, mulai dari SDM sekolah, pembelajaran, perencanaan, digitalisasi, dan pendampingan Pemerintah Daerah
- Memiliki ruang lingkup yang mencakup seluruh kondisi sekolah, tidak hanya sekolah unggulan saja, baik negeri dan swasta
- Pendampingan dilakukan selama 3 tahun ajaran dan sekolah melanjutkan upaya transformasi secara mandiri
- Program dilakukan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Sekolah Penggerak
Kepala SDM dan SMPM Siap Mengikuti PSP
Sekolah Muhammadiyah yang mengikuti PSP sebanyak 9 sekolah dengan rincian 5 SD Muhammadiyah dan 4 SMP Muhammadiyah.
- Ainur Rofiq Kepala SD Muhammadiyah 2 Lamongan
- Monica Slaraswati Kepala SD Muhammadiyah 1 Ngimbang
- Romaji Kepala SD Muhammadiyah 1 Pucuk
- Delmin Kepala SD Muhammadiyah 1 Karanggeneng
- Wahyu Kurnianing Prastia Kepala SD Muhammadiyah Plus Maduran (Status Kandidat)
- Ali Efendi Kepala SMP Muhammadiyah 14 Paciran
- Furqon Firmansyah Kepala SMP Muhammadiyah 25 Paciran
- Lukman Hakim Kepala SMP Muhammadiyah 27 Paciran
- Hari Mulya Sasmita Kepala SMP Muhammadiyah 30 Ngimbang
Mereka siap mengikuti program tersebut mulai dari tahapan awal. Yaitu tahap mengisi curriculum vitae (CV) dan mengisi essay yang terdiri dari delapan soal. Dari delapan soal essay terbagi menjadi berbagai macam rincian soal, masing-masing harus dijawab minimal 150 dan maksimal 1.000/1.500 kata.
Furqon Firmansyah Kepala SMPM 25 Paciran, salah satu peserta dalam bimtek tersebut menyampaikan, motivasinya sebagai kepala sekolah mengikuti PSP untuk meningkatkan mutu sekolah.
“Sebagai pemimpin, saya ingin menjadikan sekolah ini lebih baik dari pada sebelumnya,” tandasnya. (*)
Penulis Ali Efendi Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni