PWMU.CO– Suara adzan menjadi topik kajian bakda Magrib di Masjid at-Taqwa Sepanjang Sidoarjo, Ahad (27/2/2022).
Hadir sebagai pembicara di masjid yang dikelola oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kalijaten itu Ustadz Affifun Nidhom MPdI tentang kajian hadits.
Ustadz Afifun Nidhom yang menjabat Sekretaris Tabligh PWM Jatim ini memakai kitab Fiqhus Sunnah jilid I. Dia menjelaskan, dalam buku ini ditulis adzan adalah kumandang untuk memberitahukan waktu shalat dengan lafad-lafad tertentu. Juga berfungsi sebagai ajakan untuk melaksanakan shalat berjamaah dan syiar Islam.
Dari kutipan tersebut dia menjelaskan secara rinci demikian. Adzan adalah kumandang untuk memberitahukan waktu shalat. Oleh karena itu fungsi adzan sebagai pemberitahuan. Maka harus dilantunkan dengan suara yang keras supaya terdengar oleh kaum muslim untuk segera bersiap-siap melaksanakan shalat berjamaah di masjid.
Dengan lafad-lafad tertentu. Menurut ustadz yang tampil memakai baju batik lengan panjang dengan kombinasi warna cokelat dan hitam ini mengutip pendapat ulama Syaikh al-Khurtubi.
”Adzan itu sekalipun lafadnya sedikit, tetapi mencakup keseluruhan akidah. Karena dimulai dengan mengagungkan asma Allah, yaitu Allahu Akbar. Mengandung eksistensi Allah. Dan menyampaikan asma Allah,” katanya.
Dalam lafad kedua ada ketauhidan, syahadat. Asyhadu an la ilaha illallah. Lalu ada kata isbat atau penetapan sebagai umat Muhammad saw. Asyhadu anna Muhammadarrasulullah.
”Dalam lafad adzan mengandung ketaatan yang khusus sebagai konsekuensi dari syahadat yaitu melaksanakan shalat yang sesuai dengan tuntunan Nabi. Hayya alash-sholah,” jelas dia.
Lafad adzan berikutnya mengandung keberuntungan kemenangan, kebahagiaan di akhirat. Hayya alal falaah.
”Jadi suara adzan yang diawali dan diakhiri dengan kalimat Allahu Akbar itu sungguh-sungguh sangat mulia. Maka suara adzan tidak boleh disamakan atau dibandingkan dengan suara yang lain seperti musik, nyanyian, apalagi suara binatang,” tambahnya.
Karena berfungsi sebagai ajakan maka harus diperdengarkan kepada yang diajak. Mengapa umat muslim harus diajak shalat berjamaah, karena dengan melaksanakan shalat, maka dijamin mendapatkan keberuntungan, kemenangan, dan kebahagiaan di akhirat.
Diterangkan, dengan dikumandangkan lafad adzan yang sederhana tetapi mulia, dan diulang-ulang menghasilkan sebuah pemberitahuan dan mengundang jamaah. Maka dampaknya adalah sebagai syiar Islam. (*)
Penulis Saparna Editor Sugeng Purwanto