Sejarah Berdirinya Nasyiatul Aisyiyah, Bermula dari Siswa Praja, laporan Anik Nur Asia Mas’ud, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Upgrading Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik, di Villa Kebun Pakis II Pacet Mojokerto, Sabtu-Ahad (26-27/2/22), membahas materi Kepribadian Nasyiatul Aisyiyah. Penyampainya: Nurul Fitria A SY.
Dia menjelaskan bagaimana sejarah lahirnya Nasyiatul Aisyiyah (NA, Nasyiah) sampai dasar-dasar kepribadian yang harus dimiliki oleh kader Nasyiah
Instruktur NA Jawa Timur ini menceritakan bagaimana upaya KH Ahmad Dahlan saat itu untuk memajukan kaum wanita. Dimulai dari kegiatan pengajaran dan pendidikan yang terbatas di lingkungan keluarga sendiri. Kemudian berkembang pada ibu-ibu dan remaja putri dari berbagai kalangan masyarakat. Dan pelajaran yang diberikan saat itu adalah agama dan pengetahuan umum.
“KH Ahmad Dahlan adalah sosok pemerhati kaum perempuan yang mempunyai satu keyakinan: dunia tidak akan maju dengan sempurna jika wanita tinggal di belakang dapur saja,” kutipnya.
Di awal pertemuan, Yunda Iin, panggilannya, menunjukkan tiga lambang berjejer pada presentasi power point-nya. Yaitu Nasyiatul Aisyiyah, Muhammadiyah, dan Aisyiyah. Kemudian dia menjelaskan ada apa antara Nasyiah, Muhammadiyah, dan Aisyiyah.
“Nasyiatul Aisyiyah sebagai bagian dari Muhammadiyah, sebuah organisasi yang bergerak di bidang dakwah, pengkaderan, keperempuanan, dan kepemudaan. Pejuang perempuan muda Muhammadiyah,” terangnya.
Sebagai kader Persyarikatan, lanjutnya, anggota NA harus memiliki kompetensi, berupa wawasan dan komitmen terhadap Muhammadiyah, baik dalam komponen ideologis, organisator, serta cara berpikir atau alam pikiran (state of mind), yang diwujudkan dalam perilaku yang dimilikinya.
“Sedangkan antara NA dan Aisyiyah: NA sebagai putri Aisyiyah, terlahir dari Muhammadiyah dalam induk Aisyiyah,” ujar Yunda Iin.
Baca sambungan di halaman 2: Sejarah Nerdirinya Nasyiatul Aisyiyah