Kakung Turhan Husnan Tutup Usia, Kenangan Terakhir sang Cucu Mengharukan, laporan Sayyidah Nuriyah, kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – Kabar duka datang dari aktivis Muhammadiyah Sedayu. Sabtu (12/3/2022) pukul 17.00 WIB, Direktur Muhammadiyah Development Training Center (MDTC) Gresik Drs H Turhan Husnan MSi kapundut (wafat).
Bapak yang sehari-harinya mengabdikan diri menjadi guru di SMA Muhammadiyah 4 Sidayu itu tutup usia di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Laut (RSPAL) Dr Ramelan Surabaya.
Suami Kepala UPT Resource Centre Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Innik Hikmatin SPd MPdI itu selama hidupnya aktif di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sidayu. Turkhan juga menjadi anggota Pimpinan Kwarda HW Gresik.
Kalimat Allah dan Tetes Air Mata
Putri sulungnya, Hitta Alfi Muhimmah MPd bersyukur, dia dan keluarganya bisa menuntun sang ayah hingga mengembuskan napas terakhir. “Alhamdulillah, ayah tenang sekali. Seperti orang tidur. Ndak terasa sakit,” terang perempuan yang akrab disapa Hitta itu.
Masih terekam jelas di benak Hitta kalimat-kalimat terakhir berkesan yang Turhan lantunkan menjelang hilang kesadaran, Kamis (10/3/22) dini hari pukul 02.00 WIB. “Allah, astaghfirullah, laa ilaaha illa Allah, seputar itu, nggak ada kalimat lain yang beliau ucapkan,” terangnya.
Pun ketika sudah tidak sadar selama Kamis dan Jumat, sambung Hitta, Turhan meneteskan air mata ketika keluarganya mengaji dan menalkin. “Kami dampingi, kami bacakan Allah, laa ilaaha illa Allah, itu meneteskan air mata,” tambahnya.
Kemudian di akhir hayatnya, saat istri dan dua anaknya membaca laa ilaaha illa Allah, kepala almarhum menoleh ke kanan. “Mohon doanya semoga ayah husnul khotimah,” ucap Hitta.
Pamit dan Maaf
Selasa (8/3/22) sore, almarhum Turkhan masih dalam kondisi sadar. Dia menyaksikan dan mendoakan Muhammad Zulfikar Mirza—cucu pertama Turhan, putra pertama Hitta—yang hendak berlomba di Sport and Art Competition (SAC).
Kepada Turhan, Hitta lantas pamit mengantarkan putranya berlomba di Kejuaraan Pencak Silat Tapak Suci tingkat pelajar se-Jawa Timur yang digelar di Lenmarc Mall Surabaya itu. Mirza ikut seni beregu Tapak Suci jenjang TK.
Sekaligus, Turhan juga pamit dan meminta maaf kepada Hitta. “Sepurane yo Ta, sampean gak uman Ayah,” ujarnya terbata-bata dan meneteskan air mata.
Hal ini terulang kedua kalinya ketika Hitta pulang mengantarkan anaknya lomba. “Ayah pamitan yo Ta, Ayah pamitan,” tambahnya. Inilah ucapan terakhir sang ayah sebelum tidak sadar.
Baca sambungan di halaman 2: Hadiah Terakhir Kakung