PWMU.CO– Rektor Umsida (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) mengunjungi beberapa bupati meminta dukungan dan rekomendasi berdirinya Fakultas Kedokteran.
Silaturahim sudah dilakukan kepada Bupati Sidoarjo, Nganjuk, Lamongan, Mojokerto, dan Wali Kota Kediri. Kini Rektor Umsida beserta jajarannya berkunjung ke Bupati Bangkalan Raden Abdul Latif Amin, Senin (14/3/2022) lalu.
Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi menjelaskan, Fakultas Kedokteran Umsida semoga izinnya keluar tahun ini. ”Sambil menyelesaikan dokumen kurikulum, kami road show ke beberapa kabupaten yaitu Nganjuk, Lamongan, Kota Kediri, Kabupaten Mojokerto. Nanti juga akan ke Kota Pasuruan. Sekarang di Bangkalan,” kata Hidayatulloh mengawali pembicaraan dengan Bupati Abdul Latif Amin.
”Kalau rekomendasi sudah lengkap, kami akan unggah ke Kemendikbud,” lanjutnya.
Menurut Hidayatulloh, lebih baik menyiapkan segala dokumen yang diperlukan untuk membuka FK ini sebelum pendaftaran dibuka oleh Kemendikbud. Salah satu regulasi terkait dukungan pemerintah daerah.
”Kami berharap ada dukungan dari Bangkalan karena sangat potensial untuk ditumbuhkembangkan masyarakatnya melalui pendidikan tinggi,” terangnya.
Kepada Bupati Bangkalan, Hidayatulloh menerangkan situasi akademis di Umsida. ”Umsida sekarang memiliki lima fakultas dan 30 prodi. Mahasiswa aktif ada 10.800,” jelasnya.
Sekarang ini, sambung dia, banyak program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dengan memberi pengalaman belajar dan berkiprah di luar kampus.
”Karena itu kami ingin bekerja sama dengan Bangkalan, apa saja yang bisa mempercepat pembangunan di Bangkalan,” tuturnya.
Bupati Bangkalan yang berusia 39 tahun itu menjelaskan kondisi masyarakat Bangkalan sekarang 60 hingga 70 persen bekerja sebagai karyawan.
”Misalnya berprofesi sebagai pengelas kapal. Tentu membutuhkan keterampilan khusus dan tidak asal mengelas,” ceritanya.
Wakil Rektor Bidang Akademik Umsida Dr Hana Catur Wahyuni MT menyampaikan, kami ada teknik mesin yang terkait whelding atau las.
”Kami bisa memberikan pelatihan. Ada dosen kami yang ahli di bidang material kapal, Bu Prantasi (dosen Teknik Mesin Umsida), nanti monggo bisa berkoordinasi untuk pelatihan, bisa di sini, bisa juga di Umsida,” paparnya.
Batik Madura
Bupati lalu menerangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang membutuhkan pelatihan kemasan produk (packaging), branding, pemasaran, hingga pengurusan halal dan BPPOM.
Hana Catur kembali menjelaskan, Umsida memiliki Halal Center. ”Nanti kami bisa bantu memberikan pelatihan dan pendampingan pada masyarakat Bangkalan untuk mengurus produk UMKM mendapatkan pengakuan halal,” terangnya.
Bupati Abdul Latif yang suka bermain bola itu menyambung lagi pembicaraan dengan bercerita batik Madura yang diminati pengunjung.
”Di Madura, yang paling bagus batik Bangkalan dan Pamekasan. Ya memang belum ada packaging yang baik, harga masih murah,” tuturnya.
Kalau pertanian, sambung dia, ada jagung, padi. Hasil panen cukup banyak meskipun sebagian besar lahan di sini tadah hujan.
Setelah saling berbagi informasi, Rektor Umsida kembali menyampaikan, rencana kegiatan kerja sama itu bisa dilanjutkan dengan MoU (Memorandum of Understanding) agar bisa dikembangkan dan dimanfaatkan bersama.
”Nanti setelah MoU, kami mengutus unit kerja terkait untuk datang ke Bangkalan dan berkolaborasi dengan masyarakat,” ujarnya. (*)
Penulis Dian Rahma Santoso Editor Sugeng Purwanto