Di Spemdalas, Artis Oky Setiana Dewi Komentar Begini, Liputan Ain Nurwindasari kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – Oky Setiana Dewi memberikan kajian parenting yang digelar di Masjid at-Taqwa SMP Muhammadiyah 12 GKB dengan mengangkat tema Mendidik Generasi Surga Melalui Keluarga yang dihadiri wali siswa dan jamaah umum, Rabu (16/3/22).
Mengawali kajiannya Oky, sapaanya, memberi pujian terkait suasana di SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik. Dia sangat senang datang ke Spemdalas yang menurutnya suasananya sangat nyaman.
“Ketika saya masuk ke dalam, wah sekolahnya bagus sekali masyaAllah ya. Beruntung sekali sekolah di sini. Bangunannya indah, masjidnya indah, MasyaAllah,” tuturnya.
Dia pun Oky juga mengucapkan selamat milad kepada Spemdalas. “Sekaligus saya mengucapkan selamat Milad SMP Muhammadiyah 12 GKB, semoga terus menjadi sekolah kebanggaan, dan melahirkan anak-anak yang berprestasi yang berilmu yang cerdas yang takut kepada Rabb-nya,” ucapnya.
Posisi anak dalam Al-Quran
Oky menuturkan untuk bisa mendidik anak menjadi generasi surga, orangtua harus memahami bahwa anak mempunyai berbagai macam posisi sebagaimana disebutkan di dalam al-Quran. Dia memaparkan setidaknya ada empat posisi anak dalam al-Quran.
“Pertama, anak sebagai perhiasan hidup. Sebagaimana perhiasan pada umumnya yaitu membuat pemiliknya merasa bangga dan senang. Yang namanya perhiasan kita pasti bangga, senang untuk memilikinya,” jelasnya.
Untuk menguatkan pernyataan tersebut, Oky mengutip suar Ali Imran ayat 14. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”
“Jadi anak-anak ini termasuk perhiasan. Kalau kita lelah berkegiatan di luar, kita pulang ke rumah, melihat anak-anak, masyaAllah membahagiakan hati kita. Kalau anak berprestasi, kita pasti bangga. Itu yang dinamakan bahwa anak-anak sebagai perhiasan hidup kita,” tuturnya.
Anak Cobaan Hidup
Daiyah yang merupakan ibu dari empat anak ini kemudian memperingatkan posisi anak yang kedua adalah sebagai cobaan hidup. Dia mengutip surat at-Taghabun ayat 15, sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.
“Setiap manusia diuji Allah. Kadang-kadang kita diuji lewat suami kita, kadang-kadang kita diuji lewat sakit kita, kadang-kadang kita diuji dengan hubungan yang kurang harmonis, tapi kadang-kadang kita diuji dengan anak-anak kita,” terangnya.
Dia juga memberikan contoh bahwa keluarganya saat ini pun tengah mendapat ujian dengan kondisi putra bungsunya yaitu Sulaiman yang mengidap Sindrom Prader Willi. Namun beliau memastikan bahwa putranya tersebut dalam keadaan sehat dan baik-baik saja.
“Tapi Alhamdulillah, Sulaiman itu dalam keadaan baik dengan terapi-terapinya, Alhamdulillah,” ujarnya.
Anak sebagai Musuh
Oky menjelaskan posisi anak yang ketiga adalah anak sebagai musuh. Ternyata musuh bukan yang lain-lain, ternyata anak kita sendiri bisa sebagai musuh. Dan ini yang kita nggak mau.
Dia lantas mengutip surat at-Taghabun ayat 14, Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Oky mencontohkan anak yang menjadi musuh bagi orangtuanya yang ada di berbagai media sosial. Di antaranya ada anak yang bertindak sangat kasar kepada orangtuanya. Bahkan ada anak yang menggugat orangtuanya terkait harta warisan di pengadilan.
“Tidak hanya terjadi pada manusia biasa. Fenomena anak sebagai musuh pun terjadi pada keluarga Nabi, yaitu keluarga Nabi Nuh dan keluarga Nabi Luth. Sebagaimana Nabi Nuh As, orang yang sholih, tapi anaknya sudah diperingatkan berkali-kali tetap tidak mau mengikuti kata-kata Nabi Nuh As. Atau istrinya Nabi Luth as dan anaknya, tidak mau menurut kepada Nabi Luth, malah bersekongkol dengan orang yang jahat. Jadi kita nggak mau anak-anak kita menjadi musuh bagi kita.”
Anak Bawa ke Surga
Oky mengatakan posisi keempat adalah anak yang membawa kita menuju ke surga. Yang paling menyenangkan adalah anak-anak ini menyejukkan pandangan mata dan hati kita.
Dia mengutip surat al-Furqon ayat 74, Dan orang-orang yang berkata, Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.
Jika di dalam surat al-Furqon tersebut terdapat ciri orang yang shalih, yaitu di antaranya adalah orang yang berdoa sesuai ayat tersebut.
“Ciri-ciri orang yang sholih itu apa? Dia yang selalu berdoa, ya Allah jadikanlah aku, pasanganku dan keturunanku sebagai penyejuk mata. Jadikan aku pemimpin orang yang bertakwa. Jadikan aku inspirator dan teladan kebaikan bagi orang lain. Itu maksudnya,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif Editor Muhammad Nurfatoni.