Tiga Pesan Haedar Nashir dalam Milad Ke-6 PWMU.CO, Liputan kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi mewakili Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan selamat atau tahniah atas Milad ke-6 PWMU.CO, yang jatuh pada hari Jumat, (18/3/2022).
Prof Haedar berharap, milad ini menjadi momentum untuk muhasabah atas kekurangan, kelemahan, dan masalah yang dihadapi. “Sekaligus juga menjadi maudhuah (proyeksi) untuk bagaimana melangkah ke depan sebagai media Persyarikatan Muhammadiyah,” tambahnya, dalam rekaman video yang khusus untuk PWMU.CO, Rabu (15/3/2022)
Kehadiran PWMU.CO di tengah masyarakat Indonesia dengan kehidupan dan suasana revolusi 4.0—di mana kehadiran teknologi IT dengan segala kaitannya, termasuk hadirnya media sosial—menurut Prof Haedar merupakan keniscayaan dan realitas baru yang harus dihadapi.
“Bagi media cetak tentu tantangannya lebih berat. Bagi media elektronik (digital) tentu sudah kompatibel dengan realitas saat ini,” ungkap pria kelahiran Bandung, 25 Februari 1958 itu.
Hadir di tengah kehidupan dunia modern dan era revolusi saintifik saat ini, lanjutnya, tentu memerlukan pondasi yang kokoh. Baik dari media-media massa Islam maupun pergerakan Islam secara keseluruhan.
“Yaitu bagaimana menghadirkan nilai-nilai Islam yang mampu kita publikasikan sebagai Islam dalam perspektif Muhammadiyah, yakni agama berkemajuan,” tegasnya.
Corong Penyuara Islam Berkemajuan
Maka, di milad ke-6 ini, pesan pertama Prof Haedar ialah bagaimana PWMU.CO bersama seluruh media milik Persyarikatan menjadi corong penyambung dan penyuara nilai-nilai Islam berkemajuan.
Yaitu nilai-nilai Islam yang akidah, ibadah, dan akhlaknya kokoh pada jantung Islam. “Yang melekat hablum minallah dan hablum min an-nas. Dan membawa misi kehidupan untuk kebahagiaan-keselamatan manusia di dunia dan akhirat,” jelas dia.
Tapi pada saat yang sama, sambung Prof Haedar, PWMU.CO menyebarkan nilai-nilai pemikiran yang menyangkut muamalah duniawiah. “Yang mampu hadir sebagaimana Nabi membawa risalah,” ujarnya.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
Yaitu menghadirkan Islam yang membawa kebaikan melintas batas dan membawa pada keutamaan dalam kehidupan masyarakat luas.
Dalam konteks inilah Prof Haedar mengimbau, “Dari PWMU.CO harus lahir percikan-percikan pemikiran dan menjadi tempat para tokoh, kader, dan pimpinan Muhammadiyah menyemai dan menyebarluaskan nilai-nilai Islam berkemajuan seluas mungkin!”
Dengan demikian, dia berharap Islam berkemajuan dapat dipahami, menjadi rujukan, bahkan dapat menjadi pusat dan pola orientasi tindakan. Khususnya bagi kaum Muslimin, lebih khusus lagi bagi warga Muhammadiyah.
“Sehingga warga Muhammadiyah sampai ke pelosok-pelosok, dari anggota sampai kader dan pimpinan, memahami betul apa itu Islam berkemajuan dengan segala kaitannya dalam berbagai produk Majelis Tarjih dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menjadi rujukan dalam berislam,” tegasnya.
Lahir Pemikiran Keislaman
Selain itu, Prof Haedar berharap, warga Muhammadiyah bisa memahami Islam secara bayani, burhani, dan irfani yang harus menjadi paradigma berpikir seluruh keluarga besar persyarikatan, lebih-lebih kader dan pimpinannya.
“Sehingga memahami Islam tidak parsial, dangkal, maupun berdasarkan subjektivitas pribadi,” imbuh profesor di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu.
Prof Haedar menyatakan, Muhammadiyah—sebagai organisasi pembaharuan—di tengah zaman yang sekarang makin syarat tantangan. “Memerlukan-meniscayakan pemikiran-pemikiran keislaman yang melintas batas dan menjadi alternatif,” ungkapnya.
Pemikiran keislaman seperti inilah yang dia nilai bisa terlahir dari internal Muhammadiyah yang mampu menghadirkan dan mempraktikkan Islam berkemajuan.
Baca sambungan di halaman 2: Tanggung Jawab Moral Media