Orangtua Mengajar, SD Mugeb Undang PT Pos Indonesia, Liputan Kaiisnawati kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (SD Mugeb) mengundang orangtua siswa untuk menjadi guru di sekolah dalam program Orangtua Mengajar, Jumat (11/3/22).
Acara yang mengangkat tema How do you know About E-Commerce? Ini mengundang pembicara karyawan PT Pos Indonesia, Linda Sorayawati Amd, wali siswa dari Arya Maulana (VI-Jupiter).
Kepala SD Mugeb, M Nor Qomari SSi mengaku sangat senang kali ini kelas VI bisa belajar langsung dari bunda Arya Maulana.
“Kita syukuri kesempatan ini dengan memanfaatkan semaksimal mungkin waktu dari awal hingga akhir untuk menambah pengetahuan tentang e-commerce. Tema hari ini sangat apik, ciamik, dan visioner,” katanya.
Dia memaparkan tntangan ke depan sangat komplek. Penggunaan HP itu bukanlah untuk nge-game. Tantangan ke depan kita adalah warga dunia yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Harus pernah mencoba memesan makanan kuliner karena ke depan kita menggunakan ini untuk aplikasi. E-commerce bisa kita lakukan melalui HP untuk kebaikan.
“Punya saldo jangan dihabiskan tanpa ada pertimbangan. Harus dijaga sesuai kebutuhan bukan keinginan. Menggunakan HP untuk belajar. Yang punya tips, yang mau belajar yang akan jadi pemenang,” ujarnya.
Apa Itu E-Commerce
Untuk memulai materi Linda, sapaan akrabnya, meminta anak-anak melakukan tepuk semangat. Dia juga memancing anak-anak untuk menjawab pertanyaan pemula tentang kantor pos. Dengan mengiming-imingi hadiah jika ada yang mampu menjawab semua pertanyaannya.
“Apa sih kantor pos itu? Sekarang yang lagi booming adalah mengirim paket. Sesuai dengan tema E-commerce adalah suatu penghubung antara market place dengan pembeli. Market place itu yang biasa dibuat belanja online,” katanya.
Dia kemudian bertanya lagi kepada siswa. “Sudah pernah belanja online? Yang biasanya kita scroll di HP itu market place apa saja?” tanyanya di depan siswa.
“Shoope, Lazada, Bli Bli, tokopedia,” serentak siswa menjawab. “Ya, betul. Itu adalah yang namanya market place atau pasar online. Jadi kita gak perlu jauh-jauh menghabiskan bensin untuk nyari tempat di warung offline. Sekarang jamannya milih-milih lewat HP,” terangnya di depan siswa.
Sekarang, lanjutnya, makanan atau barang bisa mudah kita beli dengan menggerakan satu jari. Belanja online harus detail apa yang dibeli, sesuai apa yang kita butuhkan atau tidak. E-commerce adalah tempat untuk mewadahi market place yang ada di Indonesia. Untuk menghubungkan penjual dan pembeli barangnya harus dikirim. Pengiriman itu lewat kantor pos. Kantor pos itu perusahaan jasa untuk menghubungkan market place ke pembeli.
Layanan Prima
Anak-anak kelas VI pun akhirnya diajak melihat tutorial layanan prima di kantor pos. “Kalau mau kirim barang lewat kantor pos caranya seperti ini ya,” ujar Linda sambil mengarahkan anak-anak untuk melihat video.
Dalam video dijelaskan proses transaksi di kantor pos tentang barang kiriman, cek ongkos kirim juga ditimbang beratnya. Kemudian ditawarkan harga yang sesuai berat barang. Boleh kirim makanan, pakaian, mainan, asal bukan barang berbahaya seperti bom, petasan, korek api, senapan, celurit, pisau tidak boleh dikirim.
Setelah selesai transaksi, petugas memberikan bukti kirim dan bukti pembayaran serta ucapan terima kasih dengan menyebut nama pelanggan dengan tetap tersenyum. Selanjutnya petugas loket menawarkan layanan lain yang mau digunakan pelanggan.
“Itulah cara kirim barang atau paket lewat kantor pos.”
Dua Layanan Jasa Pos
Linda menjelaskan ada dua layanan yang dipakai pengguna jasa pos. Pertama, pos ekspress. Waktunya satu hari sudah sampai. Lebih dari 400 kabupaten yang ada di Indonesia bisa dijangkau dengan pos ekspress. Kedua, pos kilat khusus. Membutuhkan waktu sampai 4 hari. Itu bisa menjangakau lebih dari 5 ribu kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.
“Jangan khawatir kalau misalnya kirim makanan, pakaian ke teman, ke saudara dan lagi mager (males gerak), males ke kantor pos, bisa juga menghubungi petugas O-ranger. Apa itu O-ranger? Tinggal whatsapp langsung datang ke rumah tidak pakai ada tambahan biaya. Ambil barang langsung dibawa ke kantor pos,” terangnya.
Selain berkirim surat, kantor pos juga bisa menjadi tempat untuk menabung, membayar tagihan, membayar listrik, membayar air, membayar PDAM, telp, beli pulsa, juga BPJS.
Siswa pun Antusias
Siswa tampak antusias bertanya, baik siswa yang mengikuti offline maupun yang online. Annisa Fitriya Sekararum (VI-Venus) semisal.
“Ada barang jaminan nggak kalau misalnya barang yang dikirim itu hilang?” tanyanya.
“Kalau dikirim lewat pos akan diganti 10x. Kita tanya pada pelanggan barangnya diikutkan asuransi atau tidak. Kalau ada asuransi akan diganti 10x dari ongkos kirim, akan diberi asuransi. Jadi kalau mau kirim jangan lupa sama asuransinya,” jelas Linda.
Anak-anak yang mengikuti secara online pun tak ketinggalan untuk bertanya. Salah satunya adalah Mikhail Konstantin (VI-Jupiter), “Kalau misal kantor pos kirim dalam kota bisa nggak?” pertanyaan anak yang dipanggil Miko ini langsung dijawab Linda.
“Kantor pos menyediakan layanan di atas ekspress. Namanya pos instan, dalam waktu 9 jam barangnya bisa sampai tujuan. Jadi kalau mau cepet di dalam kota bilang mau kirim pos instan,” jawabnya.
Merasa Terkesan
Linda merasa terkesan dan bangga bisa mendapat kesempatan dalam program Orang Tua Mengajar yang kedua kalinya diundang SD Mugeb. Dalam acara yang dipandu putranya ini, Linda mengucapkan terima kasih pada keluarga besar SD Muhammadiyah 1 GKB.
“Saya seneng banget, sudah diberi kesempatan kedua SD Mugeb, bisa bersama-sama belajar sambil bermain dengan anak-anak tercinta dan segenap keluarga besar SD Mugeb yang saya banggakan, dengan ustadz dan ustadzah yang sudah sangat profesional membimbing anak-anak sebagai penerus bangsa yang berakhlak mulia dan cerdas,” katanya.
Semoga, harapnya, dari materi yang saya sampaikan bisa menjadi ilmu yang barokah dan bermanfaat bagi kita semua.Diakhir acara Linda mengajar anak-anak berdiri menyanyikan lagu Tukang Pos. Begini liriknya,
Aku tukang pos
rajin sekali
Surat kubawa naik sepeda
Siapa saja aku layani
Tidak kupilih
Miskin dan kaya
Kring…kring … pos! (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.