Mahasiswa FEB UM Jember Siap Monitoring Stunting 226 Desa, laporan kontributor Kabupaten Jember Disa Yulistian
PWMU.CO – Bentuk Kegiatan Pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (BKP MBKM) Proyek Desa menjadi satu bentuk implementasi kerja sama antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah (UM) Jember dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (DPMB) Kabupaten Jember.
Dekan FEB UM Jember Maheni Ika Sari SE MM dalam Workshop Sosialisasi Simonting (Sistem Monitoring Stunting) yang dilaksanakan secara daring, Kamis (17/3/2022), menyampaikan kegiatan tersebut memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar secara langsung selama satu semester.
“Para mahasiswa belajar langsung dengan cara terjun langsung ke desa. Nantinya kegiatan ini akan menyasar ke 226 desa yang ada di Kabupaten Jember,” ujarnya.
Libatkan 230 Mahasiswa
Menurutnya ada tiga skema program BKP Proyek Desa yang dilakukan selama kegiatan. Yaitu pendataan stunting melalui aplikasi Simonting, pengaplikasian Sistem Pengelolaan Aset Desa Sipades, ekonomi kreatif dan desa wisata.
“Yang menjadi peserta kegiatan yaitu mahasiswa Angkatan 2019 dari Program Studi (Prodi) Akuntansi dan Prodi Manajemen dengan total 230 mahasiswa,” urainya.
Ketiga hal tersebut, lanjutnya, dipilih berdasarkan kebutuhan Pemerintah Kabupaten Jember yang membutuhkan data dari ketiga aspek tersebut. Mahasiswa yang akan diterjukan Senin (21/3/2022) sampai dengan Juli 2022 harus bisa mencapai output yang diharapkan.
“Pengaplikasian Sipades kita fokuskan untuk mahasiswa Prodi Akuntansi. Sementara ekonomi kreatif dan desa wisata menjadi fokus mahasiswa Prodi Manajemen,” ungkapnya.
Tiga Pesan Dekan FEB
Sementara untuk sistem pelaksanaan, sambungnya, mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 6-7 orang. Pembagian desa mendekati tempat tinggal mereka. Bagi mitra, program ini bisa memberikan manfaat yaitu mendapatkan jasa konsultasi oleh tenaga muda.
“Dalam hal ini ialah mahasiswa dan dosen berintelektualitas yang siap menjadi rekan bagi para pengelola desa untuk berdiskusi dan merealisasikan program,” jelasnya.
Maheni juga menjelaskan program ini tidak menggantikan dari program KKN Tematik. Namun nantinya akan dikonferensikan dengan 20 SKS.
“Kepada mahasiswa yang mengikuti pembekalan atau Workshop Sosialisasi Simonting, saya berpesan tiga hal. Kuasai yang akan dikerjakan selama penerjunan di desa. Sehingga ketika terjun di masyarakat output yang diharapkan bisa tercapai. Selanjutnya menjaga nama baik almamater dan menjaga kesehatan serta penerapan protokol kesehatan,” pesannya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.