PWMU.CO– Berkunjung ke Kampung Coklat Blitar, murid-murid kelas 5 MI Muhammadiyah Dermosari Trenggalek bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Rabu (16/3/2022).
Anak-anak madrasah Dermosari itu berkunjung ke Kampung Coklat untuk rekreasi dan mengenal berbagai macam olahan buah coklat.
Rombongan terdiri dari 32 anak dan 8 guru pendamping tiba di lokasi pada pukul 14.15 WIB. Bus parkir di tempat pintu 2 Kampung Coklat.
Kampung Coklat terdiri dua pintu masuk. Pada saat itu, parkir pintu 1 ada acara, sehingga bus melaju ke parkir pintu masuk 2 yang jaraknya cukup jauh.
Sesampai di parkiran, tidak lupa guru pendamping selalu mengingatkan kepada anak-anak untuk membawa barang seperlunya agar tidak keberatan.
Anak-anak turun satu per satu dari bus dengan wajah gembira tidak sabar ingin segera masuk ke Kampung Coklat. Salah satu guru pendamping membeli tiket dan anak-anak berbaris masuk. Dihitung jumlahnya oleh petugas yang memastikan jumlah rombongan.
Sesampai di dalam lokasi, tiba-tiba hujan turun deras. Alhamdulillah, lokasi tertutup rapat oleh galvalum sehingga para pengunjung tidak kehujanan.
Di suatu sudut area Kampung Coklat, ada banyak kursi yang tertata rapi yang sudah diduduki. Di depan panggung ada banner yang tertulis Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Saat itu Gubernur Khofifah belum datang. Sontak Imroatul Mujayanah, salah satu guru pendamping menghubungi Luluk Soraya, temannya yang menjadi asisten Ibu Khofifah.
Luluk Soraya membenarkan Gubenur Khofifah ada acara di Kampung Coklat. Tapi saat itu dia tak bertugas mendampingi. Padahal Imroatul ingin menjumpai Luluk ynag lama tak bertemu.
Imroatul lalu bertanya apakah dibolehkan murid-muridnya berfoto sama Gubernur Khofifah. Luluk Soraya menyarankan langsung bilang ke protokol atau ajudannya.
Namun Imroatul tak berani. “Apa bisa ya minta foto dengan Ibu Gubernur?” Luluk menjelaskan lewat chatting Ibu Khofifah gampang diajak foto.
Anak-anak sudah mulai berhamburan mencari permainan yang tersedia. Ada yang naik motor-motoran, naik mobil-mobilan, ada yang selfi, dan ada pula yang langsung menuju ke pusat oleh-oleh. Mereka asyik bermain bersama teman-temannya.
Tiba-tiba mengalun lagu Ya Nabi Salam Alaika terdengar dari spiker yang terpasang di setiap sudut area Kampung Coklat. Semua mata tertuju pada pusat jalan area Kampung Coklat. Ibu Khofifah yang dikawal oleh ajudannya tiba di tempat acara.
Anak-anak melanjutkan permainannya. Ada yang menunjukkan jajanan coklat yang ditenteng di tangannya. Mereka dengan gembira memperlihatkan oleh-olehnya ke guru pendamping.
Tepat pukul 16.00 WIB, rombongan MI Muhammadiyah Dermosari memutuskan pulang. Jalan menuju pintu keluar melewati tempat acara Ibu Khofifah. Kebetulan gubernur juga mau meninggalkan tempat acara.
Sempat Dilarang
Kesempatan bagus, anak-anak langsung berjajar di jalur keluar menyambut Ibu Khofifah. Sempat ada petugas keamanan yang melarang mendekati area dan disuruh minggir memberikan jalan.
Imroatul langsung menyapa salah satu ajudan dan meminta foto bersama Ibu Khofifah. Alhamdulillah diperbolehkan. Anak-anak diminta berjajar yang rapi.
Ibu Khofifah mendatangi mereka, dan bertanya kepada Imroatul. ”Ini siapa?” tanya Khofifah.
”Ini teman-temannya Mbak Luluk Soraya,” jawab Imroatul. Ibu Khofifah langsung mengambil tempat untuk berfoto sama mereka. Raut wajah anak-anak terlihat sumringah walaupun tertutup masker. Mereka tidak menyangka bisa berfoto dengan Gubernur Khofifah.
Ibu Khofifah lantas memberi sejumlah uang untuk dibelikan oleh-oleh coklat. Ibu Khofifah bilang, ”Ini ada uang, silakan dibelikan coklat kecil-kecil untuk dibagi rata ya.” Betapa girangnya anak-anak. Mereka mengucapkan terima kasih.
Pengalaman ini sangat mengesankan bagi anak-anak. Belajar di Kampung Coklat bisa bertemu dan berfoto dengan orang nomor satu di Jawa Timur. (*)
Penulis Berta Meilevarespati Editor Sugeng Purwanto