PWMU.CO – Siswa SMP Muda (Muhammadiyah 2) Surabaya kali ini melaksanakan penilaian tengah semester (PTS) atau ujian tengah semester (UTS) berbeda dari biasanya.
Jika biasanya seluruh siswa mengerjakan soal-soal yang didapat dari guru bidang studi, namun hal tersebut tidak terlihat pada PTS kali ini.
Penilaian atau ujian yang diberi nama Festival Penilaian Tengah Semester Genap ini dilaksanakan dalam dua pekan. Dimulai Senin (7/3/2022) hingga Jumat (18/3/2022) dengan peserta meliputi siswa-siswi kelas 7 dan 8.
Dalam ujian ini, peserta diberikan waktu hampir satu bulan untuk dapat menyelesaikan proyek yang telah ditetapkan dari masing-masing kelompok mata pelajaran. Lalu proyek tersebut diujikan di depan beberapa penguji dari kelompok guru mata pelajaran.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Dewi Maisaroh mengatakan, dipilihnya penilaian berbasis proyek ini, karena lebih sesuai dengan konsep sekolah.
“Penilaian berbasis proyek ini lebih mengarahkan siswa untuk dapat meng-explore kemampuan mereka dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang dimulai dari nol, hingga hasil yang dipertanggung jawabkan di depan guru penguji,” ujarnya.
Dua Pekan untuk Bimbingan
Dalam melakukan proyek ini, setiap kelompok diberikan waktu selama dua pekan untuk mendapatkan bimbingan dari guru-guru kelompok bidang studi yang telah ditetapkan. Selanjutnya kelompok tersebut harus menyelesaikan proyeknya hingga batas waktu yang telah ditentukan.
“Setiap jenjang kelas, ketentuan tingkat kesulitannya berbeda, mulai dari kelas VII hingga kelas IX, jadi tidak disama ratakan,” sambung Dewi Maisaroh.
Perihal ujian ini, menurutnya, mirip dengan kurikulum prototipe yang masih akan digunakan pemerintah pada tahun ajaran baru. Sedangkan SMP Muda Surabaya sudah menggunakan konsep ini sejak awal tahun 2000-an.
Ia mengatakan, sekolah yang menerima segala kompetensi siswa ini dalam setiap pembelajarannya baik secara akademik maupun non akademik harus bisa memberikan pengalaman kecakapan hidup kepada siswa.
Salah satu hasil proyek yang sangat fenomenal adalah proyek dari salah satu kelompok kelas 7 yaitu mengukur dan menggambar rancang bangun versi digital lewat media game Minecraft.
“Kami terlebih dahulu menggambar seluruh denah sekolah, lalu mengukurnya dengan sangat teliti dengan dibimbing oleh guru kami. Lalu kami menggambar kembali lewat game Minecraft selama satu minggu secara teliti,” ujar Rangga Aulya siswa kelas 7.
Rangga menuturkan, menggambar melalui media game sempat mengalami kendala.
“Kendalanya, dalam game itu kan bentuknya kotak-kotak, sedangkan bentuk aslinya ada yang bulat dan segi tiga,” sambung Rangga.
Kepala Sekolah Apresiasi Semangat Siswa
Semangat Siswa SMP Muda dalam mengikuti Festival PTS Genap ini sangat mendapatkan apresiasi dari Kepala Sekolah, Ida Indahwati Waliulu.
Ia mengatakan, sangat bangga melihat para siswa mengerjakan proyek mereka masing-masing hingga sore hari, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
“Melihat mereka mengukur lapangan lalu menggambarnya dengan dikerjakan bersama-sama kelompok hingga sore hari sungguh membuat kami bangga,” katanya.
“Inilah yang kami harapkan dari proses pembelajaran di Sekolah Keberbakatan ini. Semoga pengalaman ini bisa bermanfaat untuk kecakapan hidup mereka ke depannya,” harap Ida Indahwati Waliulu.
Pelaksanaan ujian ini tidak hanya mempresentasikan hasil proyek para peserta di dalam kelas saja. Namun untuk proyek yang berupa karya pertunjukan, ditampilkan di hall, seperti menggelar pertunjukan musikalisasi puisi yang merupakan gabungan dari mata pelajaran Seni Budaya, Bahasa Indonesia dan PJOK.
Ada juga yang berupa pertunjukan drama kemerdekaan yang merupakan gabungan dari mata pelajaran PKN, Seni Budaya dan Bahasa Indonesia.
Sedangkan untuk proyek ketrampilan kelompok diujikan di lapangan sekolah seperti pelaksanaan kelompok mata pelajaran Hizbul Wathan dan PKN. (*)
Penulis Yunan Imannu Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni