PWMU.CO– Santri SPEAM (Sekolah Pesantren Entrepreneurship Al-Maun Muhammadiyah) Kota Pasuruan belajar membuat hantaran untuk lamaran atau kado.
Membuat hantaran itu praktik mata pelajaran Kerajinan dan Kewirausahaan di kelas 8B, Jumat (11/3/2022).
Suasana kelas hari itu sangat ceria. Santriwati dibagi menjadi empat kelompok. Tiap kelompok sudah menyiapkan bahan.
Dipandu guru, praktik membuat hantaran dimulai dengan membuat desain, cara pengemasan, finishing, dan marketing. Bahan-bahan yang dibuat dari barang daur ulang seperti boks hampers, pita sisa bingkisan, dan manik-manik.
Para santriwati tampak antusias menyelesaikan tugas tersebut berkelompok ini. Usai pengemasan hantaran, santriwati mempresentasikan proses dan cara pengemasannya.
Presentasi per kelompok cara pembuatan dan pengemasannya disampaikan dengan baik. Mereka sudah menguasai teknik membuatnya.
Diawali dengan menyebutkan alat dan bahan yang digunakan berupa gunting, kardus bekas, boks hampers, pita, manik-manik, jarum pentul, tisu, dan tali rafia.
Cara mengemas hantaran, pertama, membuat cetakan desain atau bentuk mahkota bunga pada kertas kardus bekas sebanyak lima buah.
Kedua, santriwati membuat gumpalan tisu seukuran bola kasti untuk bagian tengah bunga. Dilanjutkan dengan menempelkan satu persatu cetakan mahkota bunga di sekitarnya dan dibungkus dengan kain mukena secara rapi hingga berbentuk bunga.
Supaya tampil lebih menarik, ditambahkan hiasan manik manik di bagian tengahnya. Setelah itu, sajadah dilipat rapi dengan mengusahakan motif kakbahnya berada tepat di tengah.
Salah satu ujungnya diikat dengan tali rafia agar tidak terburai. Pada bagian pinggiran dirapatkan dengan menggunakan jarum pentul. Langkah terakhir, sajadah dipelipit membentuk kipas dan ditata di dalam box hampers sesuai dengan kreativitas masing-masing. Ditambah lagi kitab suci al-Quran yang diikat dengan pita.
”Ternyata mengemas hantaran dapat dilakukan dengan mudah dan menyenangkan,” komentar Zafina usai pengemasan hantaran terselesaikan.
Ucapan sama disampaikan najmi, rekannya. ”Keterampilan mengemas hantaran ini belum pernah saya dapatkan. Sangat menyenangkan dan tidak membosankan karena santriwati dapat mempraktikkan langsung. Lega berhasil membuat dengan cantik,” ucap Najmi santri SPEAM.
Penulis Nurul Mawaridah Editor Sugeng Purwanto