Kenali Tren Video Pendek untuk Dakwah Digital, Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Selain berdakwah lewat YouTube yang cenderung berdurasi panjang, Manajer Pusat Syiar Dakwah Digital (PSDM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Arif Nur Kholis mengenalkan efektivitas penggunaan video pendek.
Seperti yang kini marak digunakan pada aplikasi TikTok dan fitur Reels Instagram.
Pada dasarnya, kata Arif, keduanya punya banyak persamaan. “Sama-sama berfungsi membuat konten video berdurasi pendek, bisa menggunakan filter atau effect, menambahkan lagu atau voice over, mengatur kecepatan video, dan timer,” urainya di Zoom, Senin (21/3/22) sore.
Sementara itu, lanjutnya, perbedaan mencolok Reels Instagram dan TikTok ada pada durasi. “Instagram Reels memiliki tiga pilihan durasi, yaitu 15, 30, dan 60 detik. Sedangkan durasi TikTok adalah 15, 60, dan tiga menit,” terangnya di Pelatihan Muballighat Digital Aisyiyah oleh Majelis Tabligh (MT) Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah.
Tren Video
Algoritma di media sosial (seperti Facebook dan Instagram), lanjut Arif, membuat video lebih banyak ditampilkan daripada gambar. “Lebih banyak gambar yang dinamis (bergerak) dan pendek,” ungkapnya di hadapan sekitar 105 mubalighat utusan Pimpinan Wilayah atau Pimpinan Daerah Aisyiyah.
Menurutnya, konten video lebih digandrungi karena pandemi berpengaruh pada cara seseorang belajar dan mencari informasi. Maka, sekarang trennya mulai bergeser pada video pendek. “(Padahal) Tidak mudah mengemas ceramah agama tapi pendek,” komentarnya.
Selain itu, Arif menilai konten video lebih menarik daripada konten gambar tidak bergerak. Sebab, konten video mendorong pengguna fokus mencerna alur konten videonya. Konten ini juga lebih memudahkan audiens paham karena biasanya memuat audio sekaligus teks penjelasan. Pilihan konten video pun lebih beragam.
Video Pendek Muhammadiyah
Selanjutnya, Arif mengungkap media Muhammadiyah yang telah mengikuti tren berdakwah lewat video pendek. Di mana, media dakwah ini dinilai efektif menyebar di WhatsApp.
“Di Lensamu, Instagram PP Muhammadiyah, kami memotong video-video Pak Haedar. Video Buya Yunahar Ilyas itu kami potong-potong menjadi satu menit,” terangnya.
Dia menilai, “Dakwah di video pendek lebih efektif masuk di ingatan audiens daripada video YouTube yang sejam videonya.”
Namun, Arif menegaskan, video panjang tetap dibutuhkan meskipun video pendek lebih mudah dilihat dan disebar. Adapun video panjang yang kini aktif diproduksi warga Muhammadiyah adalah Tarjih Channel (9,02 ribu subscriber) dan Majelis Tabligh Muhammadiyah (7,57 ribu subscriber).
Katanya, konten video pendek berdurasi satu menit juga bisa dibuat untuk mempromosikan konten video panjang (20-30 menit) yang sudah diunggah pada YouTube. “Kita ingin orang-orang nonton. Kalau mau promosi biasanya dishare di WhatsApp,” terangnya.
Konten potongan satu menit seperti itulah yang menurutnya efektif dibagikan ke berbagai media sosial. “Lalu ada link yang mengarahkan ke YouTube tadi,” imbuhnya.
Baca sambungan di halaman 2: Melekat pada Karakter Orang