Siswa SD Kreatif Unjuk Karya dan Kreativitas liputan Riska Oktaviana kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – Tepat pukul 08.00 WIB, terlihat puluhan siswa kelas VI duduk berjajar rapi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan menempati hall lantai 4 Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya, Senin-Jumat (21-25/2/22).
Berbagai kerajinan tangan dari bahan bekas, batik jumput, lukisan, dan tulisan motivasi terlihat menghiasi ruangan yang bernuasa kuning yang dilengkapi banner berwarna putih merah bertuliskan Presentasi dan Pameran Unjuk Karya dan Kreativitas (UKK) Kelas VI.
Mereka pun siap mepresentasikan hasil karya yang telah dibuat dihadapan tim penilai secara bergantian.
Satu persatu siswa mempresentasi hasil karyanya. Berbagai macam ekspresi terlihat saat mereka presentasi. Ada yang lancar dan sangat percaya diri, ada yang masih membaca, dan ada yang malu-malu.
Namun, yang cukup membuat speechless adalah anak berkebutuhan khusus (ABK) yang rutinitas sehari-hari berbicaranya terbata-bata, tetapi ketika presentasi dia luar biasa. Mereka cukup percaya diri dan lancar presentasi, meskipun masih membaca.
Pengganti Ujian nasional
Guru kelas VI Maratus Sholichah SS, mengatakan unjuk Kerja dan Karya (UKK) ini sebagai penganti ujian nasional yang dilaksanakan satu pekan mulai tanggal 21–25 Februari 2022.
Dia memaparkan kegiatan ini dilakukan secara tatap muka (PTM) dengan tiga tahap dan bergantian. Anak-anak yang waktunya presentasi masuk, namun yang tidak jadwalnya presentasi mengikuti zoom dari rumah. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kerumunan dan memutus rantai covid-19.
“Karya yang dihasilkan sudah ditentukan temanya. Ada vas dan bunga daur ulang botol plastik, scrapframe 3D bahan daur ulang plastik, dan taplak meja celup. Diharapkan karya yang dihasilkan bisa bermanfaaat dan dipajang di sekolah. Hasilnya sangat bervariasi dan luar biasa. Ada yang hasilnya sangat bagus dan terlihat seperti buatan home industry,” jelasnya.
Kembangkan Bakat
Maratus Sholichah berharap dengan membuat produk-produk seperti ini, anak-anak akan bisa mengembangkan bakat entrepreneur mereka sejak dini.
“Kegiatan seperti ini sudah pernah dilakukan saat kelas V dulu yaitu membuat Tugas Akhir (TA). Jadi tanpa sadar, jiwa entrepreneur akan tertanam dengan kuat,” tutupnya.
Salah satu tim penilai UKK Heru Tjahyono mengatakan, kegiatan ini kelebihannya ada pada individu karena presentasi lebih dominan di anaknya. Namun ada kerjasamanya juga dengan keluarga. “Jadi anak-anak bisa lebih berani dalam komunikasinya serta menunjukkan kreativitasnya dalam sebuah produk kreasi,” katanya.
Tim Inovasi Pembelajaran Sekolah (TIPS) Sekolah Kreatif SDM 16 Surabaya ini mengaku bangga dengan anak-anak yang berproses dan mempunyai kepekaan lingkungan. “Mereka bisa mengubah bahan bekas atau bahan yang sudah tidak terpakai diolah menjadi produk yang bermanfaat sebagai asesoris atau hiasan,” ungkapnya.
Ajang Kreativitas
Wakil Kepala Sekolah Kreatif SDM 16, Agus Mulyadi SPd mengaku senang melihat kreativitas siswa kelas VI.
“Mereka sangat luar biasa sudah mampu mengekspresikan diri sendiri menjadi sebuah bentuk karya yang luar biasa dan sangat original dari hasil tangan serta kreativitas mereka sendiri,” ujarnya.
Dia menambahkan, hal lain yang membanggakan adalah ketika melihat siswa kelas VI sekolah kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya mampu bekerja sama serta mampu mewujudkan ide-ide yang telah mereka susun bersama menjadi sebuah.
Di sisi lain, lanjutnya, ketika mereka melakukan pemaparan ide dari produk yang telah mereka hasilkan di depan umum mereka juga memiliki kemampuan berbicara kemampuan public speaking yang luar biasa.
“Tentunya ini menjadi modal mereka kedepan ketika melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” tuturnya.
Safina Rizqi Naira, siswa kelas VI Haedar Nashir mengaku lega sudah presentasi. “Wah… plong rasanya sudah presentasi,” ungkapnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.