Begini Kriteria Sekolah Muhammadiyah Masa Depan Menurut Prof Abdul Mu’ti, laporan Dina Hanif Mufidah, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Terus terang setiap hadir, there’s always a new thing within Muhammadiyah schools in East Java. Selalu ada sesuatu yang baru di sekolah Muhammadiyah Jawa Timur. Dan selalu ada upaya bagaimana meningkatkan kualitas lembaga pendidikan Muhammadiyah sehingga menjadi lembaga pendidikan unggul, dan berkemajuan.”
Demikian apresiasi disampaikan Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd, saat membuka pemaparan sebagai narasumber pada The Summit Meeting of Muhammadiyah Future School (MFS) yang digelar oleh Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Kamis (24/3/22) .
Selanjutnya selama kurang lebih 45 menit Mu’ti menyampaikan pendapatnya tentang kriteria yang harus dimiliki sekolah Muhammadiyah masa depan atau Muhammadiyah future school(MFS).
Lewat canda-canda segar yang menjadi ciri khasnya, Mu’ti juga menyampaikan beberapa kritik terhadap sekolah sekolah unggul Muhammadiyah yang ada saat ini, sehingga hal ini menghidupkan suasana Aula Mas Mansur di lantai tiga Gedung PWM Jawa Timur siang itu.
Distinctive School
Menurut Mu’ti ada tiga kriteria MFS. Pertama adalah distinctive school. Yakni sekolah unggul, unik, memiliki ciri khas atau pembeda dari sekolah sekolah lain.
Keunikan atau keunggulan ini tidak hanya berdasarkan pencapaian akademik, namun juga keunikan non-akademik yang menjadikannya istimewa.
Daya beda ini bisa diamati dengan mudah (observable). Misalnya karena sekolah ini memiliki model, sistem, dan penekanan pada sisi pengembangan pendidikan yang diterapkannya.
Distinctive school juga biasanya sekolah yang memiliki keunggulan, bukan hanya pada pencapaian hasil belajar yang tinggi, tapi juga besarnya lulusan yang bisa terserap dunia kerja atau berapa jumlah lulusan yang berhasil melanjutkan studi ke lembaga pendidikan lanjut yang prestisius.
Namun, Mu’ti mengatakan, apapun bentuk keunikan keunggulannya sekolah Muhammadiyah tidak boleh lepas dari tiga kriteria utama yang harus melekat. Yaitu kepribadian peserta didik yang berakhlak mulia, kedekatan sosial dengan masyarakat yang terdekat di mana lingkungan sekolah berada, dan kemampuan untuk mencetak kader Muhammadiyah yang berkomitmen pada Persyarikatan.
“Ciri orang Muhammadiyah itu adalah tingginya komitmen terhadap berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dan tingginya kepedulian untuk bisa membantu mereka yang membutuhkan pertolongan atau mereka yang memang sangat memerlukan uluran tangan kita,” demikian Mu’ti memperjelas tentang kriteria kedekatan sosial lembaga pendidikan Muhammadiyah dengan lingkungan terdekatnya.
Untuk ciri khas ketiga, Mu’ti mengaitkannya dengan kutipan pesan KH Ahmad Dahlan kepada muridnya. “Dadio master, dadio insinyur, dadio guru tapi ojo kesel anggonmu nyambut gawe kanggo Muhammadiyah (jadilah master, jadilah insinyur, jadilah guru tapi jangan lelah untuk bekerja bagi Muhammadiyah). Maknanya adalah bahwa lembaga pendidikan memiliki fungsi sebagai lembaga pengkaderan,” paparnya.
Berdasarkan berbagai kritik yang ada, Mu’ti lebih lanjut memotivasi agar kekuatan pengkaderan lembaga pendidikan Muhammadiyah yang masih lemah harus terus ditingkatkan.
Baca sambungan di halaman 2: Orientasi Masa Depan