Aisyiyah Bojonegoro Siap Jalankan Program Inklusi, liputan Dwi Anjarwati, kontributor PWMU.CO Bojonegoro.
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Bojonegoro menggelar rapat persiapan program inklusi, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Bojonegoro, Jumat (25/3/2022).
Rapat dihadiri oleh lima orang. Yaitu Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Bojonegoro Siti Nurhayati, Wakil Ketua PDA Daimatin, Ketua Majelis Kesehatan Titin Murtafiah, Ketua Majelis Dikdasmen Suyarmi, dan Ketua Majelis Pembinaan Kader Dwi Anjarwati.
Siti Nurhayati menjelaskan, Pimpinan Pusat Aisyiyah mempunyai program inklusi yang akan dilaksanakan oleh PDA. Temanya: ‘Kepemimpinan Perempuan untuk Peningkatan Akses Kesehatan dan Ekonomi bagi Perempuan Dhuafa Mustadh’afin dengan Pendekatan Inklusif dan Hak Perempuan’.
Menurut informasi yang di peroleh, program tersebut dilaksanakan di 6 provinsi, 10 kabupaten, 18 kecamatan, dan 60 desa. Termasuk Provinsi Jawa Timur ada dua kabupaten yang terlibat. Yaitu Bojonegoro dan Nganjuk.
“Penerima manfaat dari program tersebut adalah kelompok marginal. Seperti perempuan miskin, perempuan di daerah remote, remaja perempuan, keluarga dengan anggota keluarga yang terkena stunting, dan lansia miskin. Serta akan memperhatikan kelompok difabel maupun kelompok marginal lainya,” terangnya.
Faktor yang Jadi Pertimbangan
Adapun pertimbangan kriteria lokasi di antaranya adanya angka stunting tinggi, angka perkawinan, angka kemiskinan, angka terdampak Covid-19 (ekonomi), dan kekuatan kelembagaan.
Menurut Siti Nurhayati dari data yang diperoleh lewat Bapeda Kabupaten Bojonegoro, ada tiga kecamatan masing-masing dua desa yang terpilih menjadi sasaran program tersebut.
Yaitu Kecamatan Kedungadem diwakili dua desa: Panjang dan Kedung. Kecamatan Balen dengan dua desa: Sarirejo dan Kedungbondo. Kecamatan Tambakrejo dengan dua desa juga: Bakalan dan Sukorejo.
“Dengan alasan angka stunting tinggi, angka perkawinan anak tinggi, dan ekonomi tertinggal,” tuturnya.
Sinergi Antarmajelis
Program inklusi ini akan melibatkan beberapa majelis sehingga sinergi antarmajelis akan tercapai. Selain majelis, akan dijalin pula dengan multipihak terkait. “Program ini juga akan bermanfaat bagi multipihak terkait, baik itu pemerintah, tokoh agama, maupun penyedia layanan dalam konteks mendorong implementasi kebijakan dan pemenuhan hak dasar,” terang Siti Nurhayati
Adapun struktur pengelola program inklusi ini adalah Ketua Tim Daerah Siti Nurhayati, Koordinator Program Titin Murtafiah, Pendamping L:apangan II Kholida Yesinta.
Siti Nurhayati menambahkan program inklusi akan dimulai pada 1 April 2022 dengan segala ketentuan-ketentuan dan arahan dari Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim.
“Kita harus siap berkegiatan, semua akan terasa ringan apabila dikerjakan bersama-sama,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni