PWMU.CO– Belajar Geografi jadi lebih mudah dengan media pembelajaran yang dibuat siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo. Karya itu dipamerkan di hall sekolah, Selasa (22/3/2022).
Salah satu media pembelajaran yang interaktif belajar Geografi adalah Makota. Singkatan dari maket teori pola keruangan kota.
Media ini dibuat oleh kelompok Sheila Fithri Al Insani. Anggota kelompoknya terdiri Khansa Hayyu, Mirachel Rizka, Rezalya Arnetta, Salsabila Eka.
Dia menuturkan, Makota jadi media pembelajaran interaktif tiga dimensi berupa maket. Dilengkapi barcode yang memuat informasi pola keruangan kota pada pelajaran Geografi. Tinggal di-scan di titik tertentu, informasi seputar itu bisa langsung ditampilkan.
”Tujuannya belajar lebih menyenangkan dan mudah. Yang bosan melihat buku lebih tertarik dengan media interaktif Makota,” ungkapnya.
Sheila mengatakan, praktik pembuatan maket tersebut merupakan penyaluran kreativitas siswa. Ia dan teman temannya berekspresi dan menonjolkan kerja sama dalam kelompok.
Dia menambahkan, proses pembuatan Makota beberapa tahap. Pertama, brainstorming konsep maket seperti apa, Kedua, membuat rancangan mulai dari ukuran Makota, menentukan bahan, membuat desain tampilan miniatur. Ketiga, memulai membuat Makota.
”Menggambar pola pada bahan, memotong bahan, dan merakit bahan hingga menjadi miniatur bangunan lalu finishing dan detailing. Tak lupa kita merangkum materi dan menjadikan dalam bentuk barcode yang ditempel di alas Makota,” ceritanya.
Sheila terkesan dengan kerja kelompok dalam pembuatan maket kota. ”Kami berharap dengan media makota ini dapat menjadi media penunjang dalam kegiatan belajar mengajar, pembelajaran menjadi lebih interaktif, dan sebagai alternatif bagi siswa dalam memahami materi teori pola keruangan kota dalam mata pelajaran Geografi,” ucap Sheila.
Ia menambahkan, media pembelajaran tersebut berukuran cukup besar, sehingga membutuhkan space yang luas juga untuk memainkannya.
Guru Pembimbing Zaenuriyah S.Pd menjelaskan, kegiatan membuat maket ini dilakukan kelas XII Smamita agar mereka bisa melakukan sesuatu yang positif dalam kerja kelompok.
”Dengan praktik ini diharapkan siswa-siswi kelas XIl bisa mengenal tata cara pembuatan maket rumah dan kota yang bisa diterapkan untuk belajar atau bekerja,” ujarnya. (*)
Penulis Wahyu Murti Editor Sugeng Purwanto