PWMU.CO – Meski disibukkan dengan aktivitas pekerjaannya sebagai seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, akan tetapi para perantauan asal Kabupaten Lamongan ini tetap semangat untuk ber-amar makruf nahi munkar. Ghiroh dan semangatnya tidak pernah surut untuk berbuat kebajikan.
Para perantau ini pun kemudian menghimpun diri dalam berbagai komunitas (organisasi) ke daerahan. Organisasi yang dibentuk, ada yang menggunakan nama dan label Muhammadiyah, juga ada yang tidak berlebel. Para penggagas berdirinya perhimpunan tersebut tidak lain adalah para aktivis dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan Pemuda Muhammadiyah Lamongan. ”Jiwa aktivisnya tetap terbawa sampai ke tanah rantau,” kata Ketua MPK PDM Lamongan Fathurrahim Syuhadi.
(Baca: Ceramah di Malaysia, Dai Ini Kisahkan Gagalnya Kristenisasi di Indonesia)
Salah satu perhimpunan yang tidak memakai atau menggunakan nama Muhammadiyah adalah Himpunan Tenaga Kerja Perantau (HTKP). Perhimpunan ini, menurut Fathurrahim didirikan oleh aktivis IPM asal Desa Payaman, Solokuro, Lamongan. Selain itu ada Himpunan Warga Godog Malaysia (HWGM) bentukan perantau asal Des Godog, Laren, Laomongan.
”Aktifitas HTKP dan HWGM secara rutin mengadakan kajian keagamaan. Setahun sekali mereka mengadakan kegiatan silaturrahim dengan warga Persyarikatan di kampung halamannya. Bahkan, Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Ketua Umum PP Aisyiyah pernah dihadirkan HTKP di Solokuro, Lamongan,” terangnya.
Sementara untuk perkumpulan yang menggunakan nama Persyarikatan, di antaranya HPMMS (Himpunan Pekerja Muhammadiyah Malaysia Solokuro), HWMB (Himpunan Warga Muhammadiyah Bulubrangsi) dan IKAWAMURAW (Ikatan Warga Muhammadiyah Ranting Wotan).
(Baca juga: Dikenal Negeri Bermadzhab Syafii, Begini Cara PCIM Kenalkan Muhammadiyah pada Masyarakat Malaysia)
”Perkumpulan mereka sangat eksis sekali, baik di Malaysia maupun di tanah air. Dengan perkumpulan dan ikatan itu, rasa ke-Muhammadiyahan dan rasa sosial mereka sangat kental terasa,” paparnya.
Hebatnya lagi, lanjut Fathurrahim perhimpunan yang dibentuk itu bertujuan memberikan konstribusi nyata kepada Persyarikatan. ”Tidak sedikit Ringgit (mata uang Malaysia) mengalir untuk pembangunan insfrastruktur Amal Usaha Muhammadiyah (AUM),” ungkapnya setelah mengikuti silaturrahim dan kunjungan ke Malaysia dan Singapura yang diselenggarakan oleh MPK PWM Jawa Timur. (aan)