Ini Modal Muhammadiyah Menjadi Gerakan Internasional, Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Bagaimana dakwah Muhammadiyah di Era Global? Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti Med menyatakan Muhammadiyah sekarang sebenanrya sudah menjadi organisasi internasional.
Dari keterangan Sekretaris Hubungan Luar Negeri Wachid Ridwan, Prof Mu’ti—panggilan akrabnya—mengetahui sejak 1 Agustus 2011, Muhammadiyah resmi sebagai anggota special colsultative status di Economic dan Social Council (Ecosoc).
Beberapa amal usaha Muhammadiyah (AUM) juga sudah bekerja sama dengan lembaga-lembaga di tingkat internasional. “Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah, sudah terstandar World Health Organization (WHO, Badan Kesehatan Dunia),” ungkapnya.
Dalam catatan Mu’ti, MDMC satu-satunya organisasi kemanusiaan di Indonesia yang sudah mendapat pengakuan WHO. Begitupula Muhammadiyah, satu-satunya organisasi yang sudah masuk Ecosoc.
Selain itu, Mu’ti menyebut Muhammadiyah sebagai organisasi internasional karena kini sudah memiliki 28 Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di 28 negara. “Yang baru pelantikan Tunisia. Yang melantik Gus Zuhairi Misrawi, Duta Besar RI untuk Tunisia,” terangnya.
Berbadan Hukum Negara Setempat
Di beberapa tempat, Muhammadiyah juga sudah berbadan hukum negara setempat. Yang paling awal, kata Prof Mu’ti, yaitu Muhammadiyah Australia Incorporated. Yang kedua, Japan Incorporated.
Sedangkan yang terbaru, Muhammadiyah USA Incorporated. “Sehingga Muhammadiyah sudah legal di negara setempat sebagai organisasi sosial non profit,” imbuhnya.
Karena sudah berbadan hukum itulah Muhammadiyah bisa mendirikan sekolah. Seperti di bangunan yang berdiri pada tanah seluas 9 ribu meter persegi di Melbourne Australia. “Sekolah itu dulunya adalah sekolah milik lembaga pendidikan Katolik yang kita beli,” terangnya.
Baca sambungan di halaman 2: Bagian Jaringan Internasional